Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan - Warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, kembali menjadi korban kebrutalan kelompok
geng motor. Sekarang korbanya bernama Arman Iswanto (23) tahun warga Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.
Korban sendiri mengalami luka tebasan dibagian kepala, dan terkena anak panah dibagian pinggang. Arman yang ditemui dirumah sakit Umum Syekh Yusuf Kabupaten Gowa menceritakan kronologi kejadian. Dimana korban saat itu, pulang dari memesan tiket kapal di pelabuhan Makassar pada Jumat malam sekitar pukul 22:00 wita.
Saat dijalan poros Tangngalla, Kecamatan Barombong, tidak jauh dari rumahnya, korban dihadang dijalan yang kondisinya gelap dan sepi oleh sekelompok orang menggunakan sepeda motor, sekitar sepuluh orang dengan mengenakan penutup wajah.
"Saat ditempat sepi, saya dihadang, saat itu saya sendirian melintas dijalan yang sepin dan gelap tidak jauh dari rumah"ungkap Arman.
Beberapa orang menyerempet saya, seperti ingin mengambil motor saya, namun saya menolak dan memilih melawan.
"Saya sempat melawan, namun saya ditebas salah seorang pelaku dan mengenai kepala saya"kata Arman.
Lanjutnya, Karena terkena tebasan, Arman kemudian memilih meninggalkan motornya dengan berlari sembari memegang kepalanya yang terluka.
Namun disaat yang bersamaan, seorang pelaku lainnya membusur Arman dan mengenai pinggangnya.
"Saat saya berlari, tiba tiba pinggang saya terkena busur"Tuturnya.
Saat terkena busur, kata Arman, ia memilih berpura-pura Mati, sehingga para pelaku melarikan diri, meninggalkan korban.
"Saat para pelaku sudah meninggalkan lokasi, saya kemudian bangun dan warga kemudian berdatangan menyelamatkan saya, dan membawa ke rumah sakit"Ungkap Arman Iswanto sembari berbaring di ruang perawatan RS Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.Sabtu (7/5/22).
Arman juga mengungkap karena kondisinya sekarang ini yang terbaring sakit di rumah sakit, ia terpaksa pasrah batal berangkat ke Kalimantan untuk bekerja sebagai buruh bangunan.
Sementara itu, ibu korban yang menjaga Arman selama di rumah sakit mengaku jika terpaksa merawat Arman anaknya di perawatan umum karena kartu kesehatan dari pemerintah tidak bisa digunakan karena korban busur tidak masuk tanggung BPJS kesehatan.
"Saya ambil umum, karena kartu BPJS tidak menanggung korban pembusuran"kata Darma ibu korban.
Ia menuturkan jika dirinya harus membayar sebesar 700 ribu rupiah untuk biaya administrasi, dan biaya darah, sementara untuk biaya operasi ia harus mencari uang sebesar 5 juta rupiah.
"Sementara ini, sudah 700 ribu rupiah saya bayar mulai biaya administrasi sampai biaya darah, sedangkan uang operasi, saya masih mencari dana sebesar 5 juta rupiah"Tutur Ibu korban.
Darma juga berharap, agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku yang menyerang anaknya yang kini masih berkeliaran.
Menanggapi aksi terong kelompok geng motor yang belakangan ini terjadi di wilayah Kabupaten Gowa, Andi Lukman, Ketua Komisi 3 Dprd Kabupaten Gowa, Fraksi Demokrat, meminta agar pemerintah daerah dan Kapolres Gowa serius menyikapi hal tersebut.
Ia mengungkap jika pemerintah dan aparat kepolisian serta TNI harus mengambil langkah dan sikap tegas dalam menjaga dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat dari aksi
teror geng motor yang sudah membuat warga terluka bahkan cacat seumur hidup.
"Ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut, pasalnya warga kita suda banyak menjadi korban, pemerintah Kabupaten Gowa dan aparat kepolisian harus serius menangani permasalahan ini, ini wajib dijalankan karena ini perintah dan amanah konstitusi"Jelas Andi Lukman.
Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffarudin Palungan yang dimintai keterangan terkait teror geng motor yang kian marak di Kabupaten Gowa, justru memilih tidak mau berkomentar dan meninggalkan awak media saat di konfirmasi.(idt/ade)
Load more