Tuan Sore juga membandingkan antara rumah penerima bantuan bedah rumah dengan rumah seorang nenek lansia bernama Rossi Dg Bunga (70) yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi para rumah penerima bantuan bedah rumah tersebut. Katanya, nenek lansia itu justru tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah sama sekali.
Ia mengungkap jika rumah nenek lansia Itu, selain lantainya dari tanah, dinding bangunan serta atap rumah, sudah jauh dari kata layak ditempati, dan terlihat sangat kumuh.
"Saya bandingkan rumah penerima bantuan bedah rumah dengan seorang nenek lansia yang rumahnya berdekatan itu, sangat memprihatinkan, nenek lansia itu rumahnya berlantai tanah, bangunan rumahnya seperti dinding dan atap rumah, reot, berlubang dan kumuh."Terangnya.
Pengurus lembaga swadaya masyarakat itu berharap, jika ada pendataan bantuan bedah rumah untuk warga kurang mampu, harus lebih memperhatikan kondisinya dulu, bukan dari kedekatan ataupun karena mereka tim sukses.
Sementara itu, Rosdiana, PJ kepala Desa ujung Baji, yang dikonfirmasi via telepon, meminta agar mengonfirmasi perihal bantuan bedah rumah yang ada di desanya melalui sekretaris Desanya.
"Tabe de' saya sudah suruh sekretaris saya untuk menelpon kita untuk menjelaskan terkait batuan beda rumah yang kita sampaikan itu, supaya lebih jelas karena saya ini baru menjabat sebagai plt, belum kutau soal itu," ucapnya saat dikonfirmasi.
Sekertaris Desa Ujung Baji, Najamuddin yang dikonfirmasi terkait bantuan bedah rumah mengungkap, jika bedah rumah yang di programkan di desanya itu, tahun ini baru dikerjakan satu unit, sementara untuk bedah rumah dari dana Aspirasi anggota DPR-RI, katanya ada 10 orang.
Load more