Mamuju, Sulawesi Barat - Sekolah retak retak dipicu akibat gempa dengan kekuatan 5,8 magnitudo, ratusan siswa SD Inpres Rangas, Kamis (16/06/2022) terpaksa menggelar ujian kenaikan kelas di lapangan upacara sekolah dengan duduk melantai menggunakan terpal.
Ratusan siswa tersebut terpaksa ujian kenaikan kelas di lapangan upacara dengan beralaskan terpal akibat mereka takut masuk ke dalam ruangan kelas. Takut pada saat belajar ruangan kelas yang sudah retak retak roboh dan menimpa siswa yang belajar.
Menurut Kepala Sekolah SD Inpres Rangas, Nurlia Angraeni Sari, kondisi sekolah yang dia pimpin saat ini sudah tidak layak lagi dipakai. Dinding kelas retak retak, akibatnya siswa takut belajar di ruangan kelas.
"Bukan hanya siswa saja yang takut belajar di ruangan kelas yang retak retak akibat gempa, guru yang mengajar juga takut mengajar di ruangan kelas yang retak retak," kata Nurlia Sari Angraeni, yang ditempati di sekolahnya.
Lebih jauh, Nurlia menjekaskan, pada gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi pada pertengahan Januari tahun 2021 lalu, ruangan kelas sudah retak retak. Pada Rabu (08/06/2022) pekan kemarin kembali di goyang gempa, kondisi sekolah semakin parah.
"Untuk mencegah hak hal yang tidak diinginkan akhirnya pihak sekolah terpaksa melaksanakan proses ujian kenaikan kelas di lapangan upacara dengan cara menggelar terpal," ungkap Nurlia dengan nada sedih.
Siswa yang belajar di sekolah ini ada sekitar 100 orang siswa. Untuk melaksanaka proses ujian kenaikan kelas mereka terpaksa bergiliran.
Load more