Gowa, Sulawesi Selatan - Seorang Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Asal jalan Ratulangi, Desa Turikale, dikabarkan meninggal dunia saat tengah mengikuti pengkaderan senat Fakultas di Malino Kabupaten Gowa.
Kapolsek Tinggimoncong Polres Gowa, AKP Jumadi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Kapolsek Tinggi Moncong mengatakan, jika saat ini panitia kegiatan sedang menjalani proses pemeriksaan terkait kematian mahasiswi tersebut.
"Sementara kita periksa semua. Kita periksa panitianya dengan mahasiswa dan teman temannya. Sudah ada tiga yang datang, yang lain masih belum datang. Mahasiswa semua, " kata Kapolsek Tinggi Moncong AKP Jumadi saat dikonfirmasi, Minggu (24/7/2022).
Perwira Polisi berpangkat tiga balok ini juga mengungkap, jika ada mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (umi) dari fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 61 orang, yang terdiri dari 20 orang panitia, 24 orang peserta dan 17 orang pengurus organisasi, tengah melaksanakan Pengkaderan dan latihan dasar Mahasiswa FKM UMI di Embun Pagi di Kelurahan Buluttana.
"Tepatnya di Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Kita menerima laporan jika ada korban meninggal dunia seorang Mahasiswa FKM UMI (peserta pengkaderan) saat kegiatan Pengkaderan Latihan Dasar Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI Angkatan XV, " jelas Kapolsek Tinggi Moncong.
"Nama korbannya adalah Zhafira Azis Umur (20) Jenis kelamin Perempuan, ia Mahasiswa UMI, dan Alamatnya di Jl. Ratulangi Kabupaten Maros," sambungnya.
Selain korban meninggal dunia, ada juga 1 orang lainnya yang sakit dan telah dirawat, atas nama Muh Fahri (20) jenis kelamin Laki-laki.
Muh Fahri Adalah Mahasiswa UMI yang beralamat di Jalan Landak Baru, Kota Makassar.
Sambung Kapolsek, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WITA, dimana korban tiba di Puskesmas Tinggimoncong dan dinyatakan sudah mininggal dunia oleh petugas PKM Tinggimoncong.
"Tadi subuh jam 04.00 WITA dilarikan ke Puskesmas tinggi Moncong, dan disana korban dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Saat ini jenazah Zhafirah Azis Syah Alam (20), yang merupakan mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat itu berada di ruangan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematiannya.
"Jenazah mahasiswa UMI Makassar itu sudah dibawa ke ruangan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematian korban," tutup Kapolsek Tinggimoncong.
Sementara itu, Dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel, Dr. Deny yang dikonfirmasi via telepon WhatsApp mengatakan, jika jenazah Zhafirah Azis Syah Alam mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI Makassar) telah tiba di Ruangan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Sekitar Pukul 13:30 Wita Minggu Sore tadi.
Dokter Deny mengatakan, jika pihaknya hanya melakukan visum luar saja terhadap jenazah korban sesuai permintaan orangtuanya.
"Kami tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel telah selesai melakukan pemeriksaan atau bisul luar saja, sesuai permintaan orangtuanya"Kata Dr Deny, Dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel.
Untuk hasil pemeriksaannya, Dokter Deny mengatakan jika hasil pemeriksaannya telah diserahkan ke Pihak Kepolisian Polres Gowa.
"Untuk hasil pemeriksaannya, sudah kami serahkan kepada Kasat Reskrim Polres Gowa," sambungnya.
Menanggapi kematian Anaknya, Ayah korban, mengatakan jika kasus Matian anaknya itu harus diungkap.
"Apapun itu penyebabnya, entah hipotermia atau sebagainya, yang jelas teka-teki kematian anak saya terjawab, supaya tidak ada dugaan saling mencurigai, kita kan tidak tau. Apa lagi informasi awal pihak FKM berbeda dengan pihak petugas puskesmas," ungkap Ayah Korban Abdul Azis.
"Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," sambungnya.
Adanya kejadian ini, Ayah korban menginginkan peristiwa tersebut dijadikan bahan pelajaran, utamanya bagi para mahasiswa yang mengadakan kegiatan, agar melihat kondisi lingkungan tempat diadakannya kegiatan.
"Inikan sangat disayangkan, ada anak mahasiswa aktif yang meninggal dalam kegiatan kemahasiswaan."Ucapnya.
Lanjut, Abdul Azis, Jadi setidaknya kepada lembaga, saya tidak meminta pertanggungjawaban secara hukum, tapi secara moril, harus dipertanggungjawabkan karena mereka yang memberikan izin.
Jenazah korban kini dibawah ke rumah duka di Kabupaten Maros, untuk dimakamkan.
(itg/asm)
Load more