Parepare, Sulawesi Selatan - Seorang WNI asal kota Parepare akhirnya bisa pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya setelah tertipu agen tenaga kerja dan dipekerjakan di sebuah sindikat skimming investasi bodong dan situs judi online di Kamboja.
Kepulangan Andi disambut haru oleh pihak keluarga di jalan Kebun Sayur, kecamatan Soreang kota Parepare.
"Denda tersebut tidak perlu lagi saya bayar berkat usaha KBRI sehingga saya bisa langsung dari kota Sihanoukville ke Phnom Penh. Cuma saya seorang karena rekan saya yang juga WNI masih memilih tinggal di perusahaan tersebut," ujar Andi.
Andi mengatakan ia pergi ke Kamboja pada Februari 2022 lalu karena tergiur dengan penawaran kerja dari salah satu agensi dengan gaji kisaran 800 dollar USA sebulan.
Bahkan dalam tawaran itu, ia dijanjikan tidak dikenakan biaya akomodasi dan akan mendapatkan makan secara gratis.
Namun setelah tiba di kota Sihanoukville perusahaan tempatnya bekerja ternyata bidang skimming investasi bodong dan judi online.
"Saya ditempatkan di bidang investasi bodong yang menipu korban dari berbagai negara Eropa dan Amerika. Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena jauh dan harus bertahan hidup di sana (Kamboja)," kata Andi.
Setelah empat bulan bekerja, Andi memilih untuk keluar dari perusahaan tersebut namun tersandera karena tidak bisa membayar denda 4000 dollar USA yang dikenakan kepadanya. Hingga akhirnya pihak KBRI di Kamboja membantunya.
Menurut Andi, di perusahaan tempatnya bekerja masih ada belasan rekannya yang masih bekerja di perusahaan investasi bodong dan judi online tersebut.
"Masih ada rekan rekan saya di sana yang tetap bekerja karena tidak ada pilihan lain bagi mereka," ungkap Andi.
Seperti diketahui selain tempat perusahaan Andi bekerja, puluhan WNI di Kamboja sempat tersandera akibat tertipu lowongan pekerjaan oleh salah satu agensi dengan iming-iming gaji yang cukup menggiurkan.
Namun belakangan diketahui tempat WNI ini bekerja ternyata bergerak di bidang investasi bodong dan judi online. (rdr/put)
Load more