Tana Toraja, Sulawesi Selatan – Setiap harinya puluhan anak Sekolah Dasar (SD) di kampung Pettingaloan, Lingkungan Sollongan, Kelurahan Malimbong, Kecamatan Malimbong Balepe, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, harus bertaruh nyawa melewati jembatan bambu lapuk tanpa pengaman.
Jembatan penghubung antara Kelurahan Malimbong dengan Lembang Talion Sarapeang tersebut, kondisinya kini semakin memprihatikan, karena material kayu yang digunakan sebagai jembatan kini kondisinya lapuk. Bahkan, tak sedikit dari kayu yang lapuk ditambal dengan menggunakan papan agar jembatan bisa digunakan.
Sebagai jembatan utama warga kedua desa yang dipisahkan oleh aliran sungai liku londong dengan dataran yang tinggi, menjadi satu-satunya akses warga setempat menuju ibu kota kabupaten.
Meski jembatan bambu tanpa pengaman ini telah lapuk dan rawan ambruk, tapi warga dan anak-anak tetap menggunakan jembatan yang memiliki panjang 30 meter ini, jadi satu-satunya jembatan bagi mereka.
“Tidak ada jalan lain pak, cuman ini yang kami lewati setiap hari kalau berangkat dan pulang sekolah," ungkap Meisya Murid SDN 350 Lombok Tabang, sambil tertawa penuh harap.
Pak Jokowi, lanjut Meisya, perbaiki jembatan kami dipelosok, biar kami juga merasakan lewat jembatan bagus.
Jembatan yang terbentang diatas aliran sungai Liku Londong tersebut kerap kali terbawa arus ketika air sungai meluap. Sementara, jika musim kemarau tiba, batu-batu besar yang ada tepat dibawa sungai sangat mengancam nyawa warga apabila terpelesat dan jatuh kedalam sungai.
Load more