Kendari, Sulawesi Tenggara – Puluhan buruh memboikot aktivitas bongkar muat di kawasan Pelabuhan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022).
Mereka kesal karena PT Pelindo dan pihak KSOP Kelas II Kendari tidak pernah mempekerjakan mereka di tempat itu.
Padahal, semua dokumen TKBM Tunas Bangsa Mandiri sudah memenuhi legalitas yang sah.
"Kesabaran kami sebagai buruh di sini sudah habis makanya kita lakukan blokade jalan dan menghentikan aktvitias bongkar muat," tegas anggota TKBM Tunas Bangsa Mandiri, Lino.
Dia menyebut warga yang berprofesi sebagai buruh adalah masyarakat sekitar yang ada di wilayah tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri, mereka hanya bisa berharap dari aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu.
Ironisnya, mereka justru dikesampingkan tanpa alasan jelas. Mata pencaharian hilang dan mencari pekerjaan susah.
Ini membuat para buruh harus turun tangan dan meminta rekomendasi kerja dari pihak terkait.
"Pertemukan kami dengan Kepala KSOP Kelas II Kendari dan pimpinan PT Pelindo agar nasib kami bisa ditentukan," kesalnya.
Tidak ingin ada gerakan tambahan dan membuat aktivitas pelabuhan terganggu, sejumlah personel kepolisian dari Polresta Kendari diturunkan untuk mengawal unjuk rasa para buruh.
Bahkan, polisi telah melakukan mediasi antara TKBM dan pihak PT Pelindo maupun KSOP Pelabuhan Bungkutoko.
Aktivitas bongkar muat dan operasional kendaraan berat pun kembali normal.
"Mediasi sudah kami lakukan. Aktivitas di pelabuhan kembali beroperasi," ungkap Kapolresta Kendari Kombes Pol Muh. Eka Fathurrahman. (emr/nsi)
Load more