Kotamobagu, Sulut - Keterbatasan fisik tak membuat Afdal bocah kelas 6 SD patah semangat. Meskipun hanya mengandalkan satu tangan akibat mengalami cacat sejak lahir, Afdal Paputungan anak usia 15 tahun, Warga Desa Paret, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara ini, tetap bekerja demi meringankan beban keluarga.
"Setiap hari pulang sekolah, saya harus bantu paman untuk ambil asin di lokasi pantai, kemudian pasir tersebut dijual kepada warga yang memesan. Hasil yang saya dapat, akan diberikan kepada orang tua, sementara sisa lainnya akan digunakan untuk kebutuhan sekolah hingga uang jajan sehari-hari,” ucap Afdal.
Dalam keseharian, bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini, terlihat tidak pernah kenal lelah ataupun menyerah dengan keadaan. Bahkan aktifitasnya pun melebihi dari anak seusianya, yang rela bekerja keras sebagai pengangkut pasir meski dirinya memiliki kekurangan atau keterbatasan fisik.
Afdal sendiri yang merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara ini, sebelumnya diketahui sempat putus sekolah setelah kedua orang tuanya tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan Afdal. Namun, dengan kerja keras yang dilakukannya membuat Afdal bisa kembali melanjutkan pendidikan lewat ujian persamaan sambil bekerja sebagai pengangkut pasir dengan hanya bermodalkan satu tangan. (Rku/Ask)
Load more