Ambon, Maluku – Kebakaran hebat melanda pemukiman warga serta lapak milik pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Lorong pabrik tahu, Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Ambon Maluku. Kebakaran hebat ini mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang di sediakan oleh Pemerintah Kota Ambon.
(Korban Kebakaran Lorong Pabrik Tahu, Ambon Mengungsi di Tenda)
Dari Data Pemerintah Kota Ambon, sedikitnya tiga ratus empat puluh satu (341) Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa delapan ratus empat puluh lima (845) orang mengungsi di tenda pengungsian. 511 orang diantaranya mengungsi di tenda-tenda yang disediakan, dan sisanya tersebar di luar tenda.
Beberapa pengungsi mengaku membutuhkan selimut dan pakaian yang layak untuk mereka pakai, apalagi disaat malam hari mereka sangat kedinginan.
(Balita Pengungsi Korban Kebakaran Lorong Pabrik Tahu Ambon)
Selain kedinginan, mereka juga sulit untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari di tenda pengungsian.
Anisa salah satunya pengungsi yang kami temui di tenda pengungsian mengarapkan uluran bantuan dari Pemerintah maupun dermawan untuk melihat nasib mereka saat ini.
“Selimut, pakaian, sabun, dan handuk itu dulu untuk kami pakai setiap hari. Terus air bersih juga, kami kami sulit untuk dapatkan,” kata Anisa.
Ia juga berharap, agar tenda tempat mereka tinggal juga bisa diperhatikan dengan baik selayaknya manusia.
Sementara itu, Pemerintah Kota Ambon saat ini telah membangun sedikitnya sembilan tenda untuk para pengungsi korban kebakaran. Sembilan tenda tersebut terdiri dari tempat tidur dan juga dapur umum.
Sementara di lokasi kebakaran Pemerintah Kota Ambon, sangat kesulitan untuk menambah tenda-tenda pengungsian. Saat ini Pemkot Ambon tengah berupaya untuk membuka lahan bekas kebakaran untuk membangun tenda pengungsian serta menyediakan air bersih ditenda pengungsian.
Bantuan Mengalir
Tiga hari pasca kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan bangun rumah warga serta lapak milik Pedagang Kaki Lima di pemukiman padat penduduk di Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Ambon Maluku. Kebakaran hebat ini hingga mengakibatkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal serta harta benda lainnya.
Dari pantauan media ini, terlihat ratusan pengungsi terlihat saling berdesak-desakan untuk mengambil bantuan. Bantuan yang disalurkan berupa pakaian, makanan serta bantuan lainnya dari sejumlah relawan di Ambon Maluku.
Tangis haru terlihat dari Rosma Latuconsina setelah dirinya menerima bantuan. Rosma merupakan satu dari ratusan warga yang rumah terbakar pada jumat dini hari lalu. Ia mengaku tak miliki apapun karena telah hangus terbakar. Ia berharap adanya bantuan ganti rugi dari pemerintah kepada keluarganya.
“Beta suak. Beta seng punya apa-apa lagi sekarang ini yang ada hanya keluarga, beta bersyukur saja”, kata Rosma.
Sementara itu, pasca kebakaran warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai terserang berbagai penyakit. Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat sedikitnya tujuh puluh pasien yang sudah ditangani oleh tim kesehatan di posko di tenda pengungsian.
Kebanyakan dari pasien yang diperiksa adalah anak-anak di usia tiga sampai lima tahun ini yang terserang penyakit ispa yaitu batuk, pilek, tenggorokan gatal, serta sakit kepala. Selain anak ada juga ada puluhan lansia dan remaja,” kata Ike Kakiay, salah satu petugas Kesehatan Kota Ambon di lokasi tenda pengungsian.
sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Kawasan Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Insiden ini terjadi di di lokasi lorong pabrik tahu, yakni salah satu kawasan padat penduduk di Kota Ambon. Kobaran api terus membesar dan merembet hingga membakar seluruh bangunan rumah warga di kawasan padat yang tidak jauh dari pasar tradisional Mardika Ambon
Si jago merah melahap dan menghanguskan ratusan bangunan rumah warga serta ratusan lapak milik pedagang di pasar Mardika Ambon.
Warga yang mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran api terus membesar dan merembet ke sejumlah bangunan lainya.
Dua jam kemudian api baru bisa dijinakkan setelah sejumlah mobil pemadam kebakaran kota ambon dan mobil polisi water canon tiba di lokasi kebakaran.
Untuk memadamkan api di lokasi kebakaran petugas sempat kewalahan lantaran akses jalan cukup sulit untuk keluar masuk mobil pemadam di lokasi kebakaran.
Akibat kebakaran ini, puluhan tempat usaha serta lapak milik pedagang kaki lima hangus terbakar.
Kebakaran ini mengakibatkan satu warga atas nama Efer Masela meninggal dunia. Korban diduga meninggal karena terpangang api. Selain Efer Maela, korban lain yang belum diketahui identitasnya pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhyangkara Polda Maluku untuk mendapat pertolongan medis akibat luka bakar pada lengganya.
Dalam kejadian ini sebanyak 100 rumah warga dan lapak milik pedagang jadi santapan si jago merah, bahkan perpustakaan Kantor Kelurahan Rijali pun tidak luput dari kobaran api. Selain itu puluhan kendaraan milik pedagang juga hangus terbakar.
Kebakaran hebat yang menghanguskan kawasan padat penduduk di Kota Ambon, menurut warga bermula dari api yang berasal dari salah satu rumah indi kost di Wilayah Administrasi RT.004 / RW. 002 dan menyebar ke seluruh kawasan RT.002 dan RW.001, Kelurahan Rijali, Sirimau Kota Ambon.
Belum diketahui pasti penyebab utama dari kejadian tersebut, namun diketahui saat kejadian kebakaran jumat dini hari sekitar pukul pukul 03.30 wit. Kobaran api baru bisa dipadamkan pada pukul 08.00 wit. (ris/ade)
Load more