Sementara kelompok yang sudah bisa bersosialisasi, kadang mereka keluar hutan untuk meminta sumbangan beras, makanan dan rokok. Kelompok yang ini biasanya cenderung lebih friendly. Walaupun tetap sulit untuk di ajak berkomunikasi. Karena mereka hanya berbicara bahasaTobelo (Halmahera Utara) Kuno. Bahasa yang bahkan sudah di tinggalkan oleh masyarakat tobelo itu sendiri. Bahkan ga banyak masyarakat Tobelo yang tau bahasa tobelo kuno.
Kelompok suku Togutil biasanya hidup dari berburu binatang dan bercocok tanam. Bahkan menurut narasumber saya, beberapa dari kelompok mereka masih ada yang kanibal. Konon beberapa kasus mutilasi dan isi perut yang hilang, katanya dijadikan santapan oleh mereka. Saya sendiri kurang tau kebenarannya. Tapi cerita ini kemudian memang di iyakan oleh beberapa masyarakat setempat. Cerita kanibalisme suku Togutil memang sudah ga asing buat masyarakat halmahera. Mengingat korban korban yang di temukan, kerap kali sudah terpotong potong, dan bagian isi perutnya kerapkali hilang.
Polisi sendiri sampai saat ini masih sulit menangani kasus ini. Mengingat hutan disana masih tergolong liar, sementara kelompok suku tersebut yang terus berpindah pindah. Belum lagi kendala bahasa yang cukup sulit di pahami. Karena masyarakat togutil tidak mengenal bahasa indonesia.
Mungkin Suku Togutil hanya sekelumit suku pedalaman yang tidak terekspos di Indonesia. Entah berapa banyak suku yang masih mendiami pedalaman hutan di indonesia. Semoga keaslian mereka, ga tergerus oleh kepentingan golongan dalam upaya memperkaya diri. Dan semoga mereka bisa lebih menerima keberadaan dan perbedaan masyarakat lainnya. (ade)
Load more