Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan - Syamsari Kitta, Bupati Takalar, meresmikan Rumah Sakit yang diberi nama Galesong Hospital yang berada di Desa Biring Kassi, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada Selasa (20/12/22).
Namun, peresmian rumah sakit yang disebutkan bertaraf internasional itu terkesan dipaksakan oleh Bupati Takalar yang dalam hitungan hari akan berakhir masa jabatannya, padahal rumah sakit tersebut belum rampung.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews, sejumlah bagian bangunan rumah sakit bertaraf internasional itu terlihat belum rampung dan masih dalam proses pengerjaan.Parahnya lagi Plafon yang baru di pasang, terlihat bocor, atap gedung masih banyak yang belum terpasang.
Beberapa dinding gedung belum terpasang kaca pengaman. Sejumlah Toilet terlihat di tutupi spanduk yang bertuliskan 'under construction'.
Sementara Jalan di dalam RS masih berlumpur, hingga material seperti kayu dan scaffolding terlihat berserakan.
Direktur eksekutif LSM. Barapi Sudirman Dangker mengatakan, peresmian rumah sakit ini terkesan terburu-buru, mengingat bupati ingin meresmikan Ruma sakit Galesong Hospital sebelum masa jabatannya berakhir, padahal belum rampung.
"Kalau saya lihat memang terkesan terburu-buru, padahal RS itu belum rampung, mungkin mau di ketahui masyarakat sebelum masa jabatannya berakhir jika bupati lah yang mencetus dan meresmikan RS itu."kata Sudirman Dangker.
Untuk target penyelesaiannya, Sudirman mengatakan jika proses penyelesaian pekerjaan RS itu tidak akan rampung Desember ini.
"Biar digenjot bagai mana pekerjaan, saya yakin tidak akan rampung itu RS. Karena masih banyak yang belum di rampung, belum lagi di parkiran dan gedung yang belum selesai."tambahnya.
Dalam sambutannya, Bupati Takalar mengungkap jika pembangunan rumah sakit Galesong Hospital tersebut menggunakan dua aliran dana.
"Dana pertama dari Dana alokasi khusus (DAU), itu senilai 27 milyar rupiah. Untuk dana kedua, kita menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai 150 milyar rupiah." Jelas Syamsari Kitta.
Syamsari Kitta juga mengatakan jika pengerjaan proyek dengan menggunakan anggaran 150 milyar rupiah pertama kalinya dilakukan untuk infrastruktur sekelas kabupaten takalar.
"Ini pertama kali takalar membangun sebuah infrastruktur dengan total anggaran yang cukup besar untuk kapasitas Kabupaten seperti Takalar."ungkapnya.
Dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pembangunan rumah sakit bertaraf internasional itu sendiri, kata Syamsari Kitta dibagi menjadi dua.
"Pertama untuk pengadaan peralatan kesehatan rumah sakit sebesar Rp. 58 Milyar dan kedua untuk pembangunan fisik rumah sakit dengan total anggaran Rp. 91.9 milyar yang dikerjakan oleh PT. Guna Karya - Bumi Perkasa, KSO."Ucapnya.
Syamsari menambahkan, keberadaan rumah sakit Galesong Hospital yang bertaraf internasional tersebut akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi metropolitan Mamminasata.
"Jangan pandang rumah sakitnya, kita juga harus memandang pengkondisian perbatasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di takalar, itu tidak boleh di sia-siakan, harus di realisasikan."ajaknya.
"Kita bangun rumah sakit Galesong Hospital diatas lahat seluas 4 hektar, rumah sakit ini akan menjadi destinasi bagi orang takalar, dan akan dibuat menjadi the green hospital (rumah sakit yang banyak tamannya)."Sambungnya.
Bupati Takalar juga mengakui jika proyek pembangunan rumah sakit yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Takalar dan kota Makassar itu memang belum rampung.
Menurut dia pembangunan fisik rumah sakit tersebut harus rampung pada akhir Desember 2022.
"Akhir Desember 2022 harus rampung, tinggal sedikit di benahi, Kita harap tahun depan bisa beroperasi,"ucapnya.
"Kita berharap DPRD Takalar bisa membantu menggolkan karena kita masih butuh anggaran sekitar Rp. 60 milyar untuk mengoperasikan rumah sakit internasional Galesong Hospital."harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, dr Rahmawati membenarkan jika pembangunan fisik rumah sakit Galesong Hospital sudah mencapai 88,9 persen.
"Alhamdulillah pembangunan fisik rumah sakit Galesong Hospital sudah mencapai 88,9 persen, sementara pembelian alat kesehatan sudah sebesar 50 persen, dan akan diselesaikan bukan Desember tahun 2022 ini."jelas dr Rahmawati saat memberikan sambutan.(itg/mii))
Load more