Medan, Sumatera Utara - Penyakit diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga remaja dan anak-anak. Bahkan, beberapa kasus sampai meninggal dunia terjadi pada anak-anak.
Terdaftarnya Kota Medan dalam 13 kota sebaran kasus diabetes anak yang meningkat hingga 70 kali lipat dibandingkan pada 2010 dengan jumlah 1.645 penderita, rilis data yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per 1 Januari 2023 lalu menjadi perhatian, khususnya Kota Medan.
Penderita diabetes anak tersebar di 13 kota, yaitu Kota Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, Dr Pocut Fatimah Fitri, MARS, mengatakan sedang mencari data dari rumah sakit yang berada di Kota Medan, untuk mengetahui lebih dalam jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) untuk menyesuaikan data IDAI Pusat dengan IDAI Sumut khususnya Medan.
"Maaf bu, kami sedang mencari datanya dari rumah sakit yang berada di Kota Medan, tapi belum dapat, sedang proses ya bu,” tulisnya saat dihubungi tvonenews.com
Ketika disinggung, upaya apa saja yang bisa dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk menurunkan angka pasien DM type 2 pada anak di Kota Medan, Pocut menjelaskan, akan terus menyosialisasikan pola hidup sehat pada anak di tengah maraknya jajanan yang tidak sehat yang mudah ditemukan, seperti jajanan es asap (smooky snack) 'Es ciki kebul', permen kenyal yang disemprot dengan liquid nitrogen yang berakhir dengan keracunan hinga merenggut nyawa bocah taman kanak-kanak.
"Sosialisasi untuk pola hidup sehat, menurunkan faktor resiko penyakit tidak menular seperti DM dan perlunya mengedukasi orang tua sebagai bentuk pencegahan pertama pada anak,” kata Pocut, Senin (13/2/2023).
Load more