Tanjungpinang, Kepri - Sebanyak lima anak berusia 4-11 tahun di Provinsi Kepulauan Riau terdeteksi mengidap diabetes mellitus. Kelimanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Thabib (RSUD RAT) Tanjungpinang.
Kondisi tidak sadar yang dialami pasien diakibatkan oleh ketoasidosis diabetik yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Menurut Risqa, terdapat dua tipe diabetes pada anak, yakni tipe 1 dan tipe 2.
Tipe 1 memiliki karakter, kelenjar pankreas anak belum maksimal atau sama sekali tidak memproduksi insulin hingga menjadi pemicu peningkatan gula darah. Sedangkan tipe 2, anak mampu memproduksi insulin, tetapi tidak efektif sehingga kadar gula darah tidak begitu baik.
"Kedua tipe ini tidak bisa dianggap remeh karena sama-sama mengkhawatirkan," jelasnya.
Dr Risqa yang juga Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kepri, memperkirakan jumlah anak dengan diabetes mellitus di Kepri lebih banyak dari yang ditemui. "Di Kepri belum memiliki dokter anak ahli endokrinologi sehingga deteksi terhadap anak yang dimungkinkan mengidap diabetes belum maksimal," ujarnya.
Umumnya, lima anak pengidap diabetes di Kepri disebabkan tidak baiknya pola makan serta pola hidup, serta sangat jarang beraktivitas di luar rumah. "Banyak anak saat ini mager (malas bergerak), sehingga sangat jarang menggunakan otot-otot tubuh," sebutnya.
Kebanyakan anak pada tipe ini biasanya memiliki kebiasaan menonton televisi atau bermain gawai. "Ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan anak terkena diabetes tipe 2 lebih besar," tutup Rizqa. (ksh/wna)
Load more