"Uang palsu yang ditemukan cukup menyerupai, diterawang ada tali airnya, diraba nyaris seperti asli. Jadi masyarakat awam bisa terkecoh, sehingga spesifik harus gunakan tambahan seperti alat sinar ultraviolet, baru agar tahu itu uang palsu," sambungnya.
Telah banyaknya peredaran uang palsu ini, kata Kasat Reskrim, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait beredarnya uang palsu di daerah itu.
"Tim sudah turun melakukan penyelidikan di lapangan, kasihan masyarakat pedagang, untung sedikit dapat uang palsu pula," pungkasnya.
Sementara itu, Karno salah satu pemilik warung di Desa Padang Pelawi Sukaraja mengatakan, dirinya telah dua kali menjadi korban peredaran uang palsu pecahan Rp 50 ribu. Dia mencurigai aksi pelaku ini dilakukan saat warungnya sedang sibuk pembeli, sehingga tidak awas saat menerima uang palsu.
"Sepertinya ditukarkan, saat warung lagi ramai pembeli, ntah itu beli minyak, beli lain-lain lah, sehingga mana kita tahu kan," ujarnya. (rgo/wna)
Load more