Sumatera, tvOnenews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, Brigjen Pol Sukria Gaos katakan secara tegas, bahwa maraknya peredaran narkoba di provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipicu karena kondisi ekonomi masyarakat yang lemah, sehingga mereka mencari usaha barang haram itu.
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak ekonomi yang dahsyat dan ini memunculkan banyak penganggur. Menjadi kurir ini menjanjikan secara ekonomi karena ada bayaran yang dapat memenuhi kebutuhan mereka," ujar Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Sukria Gaos seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (18/2/2023).
Bahkan menurutnya, Provinsi Sumbar saat ini sudah menjadi daerah transit untuk peredaran narkoba, sejak terjadinya pandemi COVID-19.
"Dulu Sumbar ini hanya daerah lintasan saja, namun sekarang berubah menjadi daerah transit narkoba sebelum berjalan ke provinsi lainnya," ungkapnya.
Menurutnya, terjadinya fenomena Sumbar menjadi daerah transit peredaran narkoba dikarenakan faktor ekonomi karena selama pandemi melanda beberapa waktu lalu, banyak mengakibatkan pengangguran.
"Ini menjadi fenomena Sumbar menjadi transit peredaran narkoba. Selain itu, peredaran narkoba juga dimanfaatkan oleh bandar melalui media sosial dan pengiriman online," ujarnya.
Oleh karena itu ia meminta pemerintah provinsi setempat agar segera memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat, sehingga jumlah kurir atau pengedar narkoba di daerah ini dapat ditekan secara bersama-sama.
Load more