Medan, tvOnenews.com - Pemerintah kota Medan saat ini sedang gencar-gancarnya melakukan pembangunan tata kelola kota dan pembenahan drainase untuk menangani banjir yang sering merendam kota Medan saat musim penghujan.
Alih-alih merevitalisasi tata kelola kota, justru membuat warga Medan mengeluh. Hal ini lantaran buruknya kinerja para pekerja yang diduga menelantarkan bekas bangunan begitu saha yang belum sepenuhnya selesai hingga berdampak bagi masyarakat.
Salah satunya di Jalan STM Ujung, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Sejak bekas galian drainase U-Ditch selesai dibangun, akses jalan di lokasi ini tidak mudah untuk dilalui.
Jalan dengan timbunan tanah serta bongkahan batu besar membuat sejumlah pengendara baik sepeda motor maupun mobil kesulitan untuk melintas. Tidak sedikit pengendara sepeda motor terjatuh dan sebagian mobil terpuruk hingga mengalami macet panjang akibat jalan yang belum di aspal.
Pengemudi truk jasa angkutan barang, Leo Sinaga hanya bisa berdiri lesu sembari menunggu bantuan lantaran mobil yang dikendarainya terpuruk akibat terjebak tanah timbun bekas galian Drainase.
"Ya beginilah bang, kami mau ngantar barang ke sana, pas lewat dekat jembatan kanal ini bagian ban kanan mobil tebenam. Abang tengoklah jalan ini, kami biasanya melintas di sini karena jalurnya dekat," Ucap Leo saat ditemui, Selasa (21/02/2023).
Semantara warga setempat, Baruddin Sitorus mengatakan, dirinya tidak ingin menyalahkan satu sama lain. Namun sebagai warga yang berdekatan di area bekas pembangunan galian drainase U-Ditch sangat kecewa lantaran pengaspalan jalan yang lama.
"Wajar itu karena pembangunan, tetapi cepat dan lambatnya pengaspalan ini yang mengetahui mereka yang punyak proyek. Elus dada, kalau kami masyarakat ini kalau bisa cepat-cepat di aspal," Harap Baruddin.
Bukan hanya berpengaruh pada akses jalan, namun kesehatan masyarakat juga terancam akibat bekas pembangunan galian drainase.
Dari pantauan lokasi, debu bekas proyek bangunan galian drainase U- Ditch menempel ke rumah masyarakat yang berada di pinggir jalan. Terkadang masyarakat berinisiatif menyiramkan air ke tanah bekas proyek bangunan agar debu tersebut tidak menyebar dan terhirup ke masyarakat setempat.
"Tidak nyamanlah, Abu (Debu), batuk pun datang juga. Kalau menurut aku mengganggu kali lah bagi kesehatan kami yang tinggal di sini, harusnya ini uda bisa diperbaiki seperti semula, uda bisa pengaspalan," kata Sudar.
Sudar warga yang sudah puluhan tahun tinggal di jalan STM ini menjelaskan sejak pembangunan proyek galian drainase aktifitas ekonomi masyarakat juga terhambat.
"Kalau gak salah uda lebih 2 bulan ini ya, kemarinkan aktifitas di sini bekurang karena jalan itu tidak bisa dilewati. Lihat itu orang depan yang punya ruko itu sampai sekarang enggak berjualan karena debu ini juga. Padahal ngontrak itu, setahun berapa," Jelas Sudar.
Dampak pembangunan ini, masyarakat di STM ujung, Kecamatan Medan Johor pun berharap kepada Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution kiranya pengaspalan jalan bekas pembangunan galian drainase U- Ditch ini secepatnya terlaksana, agar masyarakat bisa beraktifitas kembali untuk memenuhi ekonomi keluarga serta akses jalan normal dan kesehatan bisa terjaga. (ayr/aag)
Load more