Jambi, tvOnenews.com - Entah setan apa yang merasuki jiwa seorang Ibu di Merangin, Jambi yang tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas.
Kasat Reskrim Polres Merangin, Lumbrian Hayudi Putra menyebutkan, peristiwa itu terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari rumah sakit tentang seorang anak yang mengalami luka-luka hingga kritis.
“Iya laporan kami terima dari rumah sakit, anaknya sempat kritis namun meninggal dunia sekitar pukul 01.00 wib,” ujar Kasat Reskrim Polres Merangin, AKP Lumbrian Hayudi Putra, Sabtu (25/2/2023).
Lumbrian mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan telah melakukan tindakan visum kepada sang anak dan di seluruh tubuh memang terdapat bekas luka.
"Dari laporan itu, kami langsung melakukan penyelidikan dan melakukan visum terhadap korban, dan ditemukan luka lebam disekujur tubuh sang anak," katanya.
Ia mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, dirinya tega menganiaya anak kandungnya sendiri, hanya gegara korban tidak mau menuruti kemauan pelaku untuk mengambil air.
"Dari pengakuan pelaku, ia melakukan penganiayaan itu, hanya gara-gara tidak mau menuruti kemauan pelaku untuk mengambil air," ungkapnya.
Sehingga tambahnya, pelaku langsung menganiaya anak kandungnya yang masih berumur 7 tahun itu dengan cara memukul menggunakan tangkai sapu dan membanting korban ke lantai, sehingga kepala korban terbentur.
"Pelaku kesal, langsung menganiaya korban hingga mengalami luka berat dibagian kepala," tambahnya.
Ia menuturkan, setelah melakukan penganiayaan terhadap korban, Ibu korban langsung membawa korban ke RSUD Kolonel Abujani Bangko. Namun, karena mengalami luka berat di bagian kepala, akhirnya korban meninggal dunia saat berada di Ambulance.
"Korban meninggal di Ambulance saat ibunya membawa korban ke RSUD Kolonel Abujani Bangko, setelah menganiaya korban," tambahnya.
Saat ini, pihak Sat Reskrim Polres Merangin masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku, adanya dugaan motif lain dari penganiayaan tersebut.
"Belum, ada atay tidaknya motif lain, masih atau tidaknya motif lain dari penganiayaan ini, masih dilakukan penyelidikan," tutupnya. (dar/aag)
Load more