Toba, tvOnenews.com - Event powerboat F1H2O yang berlangsung selama tiga hari , sejak 24 hingga 26 Februari 2023 di lokasi perairan Danau Toba, tepatnya di Kota Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, menjadi berkah bagi pemilik homestay di sekitarnya.
Sejumlah pelaku usaha di wilayah ini pun mulai menggeliat, memiliki dampak peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi masyarakat sekitar yang bermukim di wilayah ini.
Menurut data dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, tercatat ketersediaan hunian kamar di sekitar Danau Toba, di beberapa daerah seperti Kabupaten Toba, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, dan Humbang Hasundutan, dengan total sebanyak 2.451 unit, dengan rincian 2.204 kamar hotel, dan selebihnya adalah homestay milik warga.
Dampak dari banyaknya jumlah penonton yang memesan hotel di kawasan ini kemudian menjadi kesempatan bagi warga yang memiliki rumah-rumah hunian homestay, yang selama ini menjadi mitra dan binaan dari Kementrian Pariwisata.
Seperti di Desa Tambunan Lumban Gaol, Kecamatan Balige, hampir seluruh penduduk di desa ini menjadi pelaku usaha sektor wisata penginapan, sebanyak 74 rumah milik warga dijadikan homestay atau tempat tinggal bagi wisatawan yang datang pada ajang F1H2O.
Pengadaan homestay warga itu muncul akibat keterbatasan penginapan di sekitar lokasi penyelenggaraan balapan perahu air tersebut. Hal ini diungkapkan Saria boru Pangaribuan, warga Desa Tambunan Lumban Gaol saat ditemui di kediamannya.
Saria menuturkan penyelenggaraan F1H2O ini disambut baik oleh warga khususnya bagi para pelaku wisata di daerah ini, sebab menurutnya ajang ini telah turut membantu meningkatkan perekonomian warga Toba.
“Rumah warga di sekitar homestay ini banyak dimanfaatkan oleh para pengunjung yang menonton balapan yang digelar di sekitar perairan pelabuhan muliaraja, Danau toba, Kecamatan Balige,” ungkapnya.
Saria mengaku, terdapat 74 homestay di desanya yang merupakan binaan dari Kementerian Pariwisata yang selalu memberikan bantuan, pelatihan dan lainnya kepada masyarakat sekitar.
Selanjutnya Saria menjelaskan, bahwa setiap bangunan homestay di desanya merupakan bantuan dan kerjasama dari Kementerian PUPR dan Kementerian Pariwisata, di mana setiap bangunan homestay dibangun pemerintah dengan total anggaran 115 juta rupiah untuk setiap bangunan homestay tersebut.
“Saya mewakili masyarakat desa, mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi, bapak Mentri PUPR dan Mentri Parekraf yang telah banyak membantu dan membina warga di sini, sehingga bisa menjadi pelaku usaha di bidang sektor pariwisata,” tambah Saria.
“Setiap home stay di sini di lengkapi saranan tempat tidur yang layak dan kamar mandi, serta fasilitas lainnya seperti WiFi, sarapan dan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau berkisar Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per malamnya,” tutup Saria.
Alex Batubara, pengunjung asal Kota Medan menyebutkan, ia dengan keluarga sengaja datang berkunjung ke Balige guna menyaksikan langsung pertandingan F1H2O.
Alex memilih tinggal dan menetap selama tiga hari di homestay di Desa Tambun, karena tidak ada lagi hotel atau penginapan yang bisa digunakan selama menonton perhelatan dunia tersebut.
“Lokasi homestay tidak jauh dari arena balapan, selain harga homestay yang cukup terjangkau dengan fasilitas lengkap, tinggal di tempat ini juga sangat menyejukkan dan natural,” sebutnya.
Hal serupa juga disebutkan oleh G Tampubolon, warga asal kota Medan ini datang berkunjung ke Danau Toba Balige, guna ingin menyaksikan pertandingan F1 Powerboat.
“Tempatnya sangat natural, saya bersama keluarga sangat senang dapat tinggal di lokasi homestay ini, karena selain tempatnya bagus dan murah sarapan yang disediakan oleh pemilik homestay sangat nikmat terlebih makanan mie gomak, makanan tradisional batak di tempat ini, serasa pulang kampung dan teringat masa kecil dulu waktu di kampung,” sebut Tampubolon. (Dsg/Nof)
Load more