Pasaman Barat, tvOnenews.com - Lebih setahun pascagempa 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat (25/2/2022) lalu, masih ada sejumlah murid SD masih belajar beratapkan langit. Satu di antaranya SD Negeri 26 Talamau, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Lebih seratusan murid SD tersebut masih belajar di tempat darurat. Bahkan, kondisinya sudah berlangsung sejak pascagempa setahun silam.
Tak hanya itu saja, saat ini, empat belas (14) murid kelas 2 yang saat ini juga sedang ujian di halaman sekolah.
"Kalau hujan kami belajar di parkiran motor, bahkan kita pulangkan karena basah," ungkap salah seorang guru, Yesi Gusmaini kepada tvOnenews, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, ia sebutkan, hari ini (7/03/2023) ujian di luar karena tidak ada ruang kelas yang ada. Terlebih lagi ruang kelas juga terbakar pada minggu lalu, membuatnya terpaksa seperti ini.
"Di sini ada dinding spanduk, namun sudah robek karena saat pemadaman api ruang kelas yang terbakar beberapa hari lalu", tambahnya sembari menunjukkan posisi dinding kelas darurat.
Dari pantauan tvonenews, sejumlah murid memang belajar beratapkan langit, meski beberapa kelas belajar di ruang terbuat dari triplek.
Sementara, menurut Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat, Agusli, bahwa seluruh murid diberlakukan satu shift dari yang sebelumnya jadi dua shift. Karena itu, ruangan darurat hanya ada empat kelas, jadinya seperti ini.
"Karena semua sekaligus masuk sementara ruangan hanya 4, tentu jadi begini", ujarnya.
Masih lanjut ia menerangkan, pihaknya juga akan mengevaluasi kebijakan sekolah yang memberlakukan satu shift.
"Saya akan minta kembali dua shift, pagi dan siang", tambahnya.
Dinas Pendidikan juga mengklaim, sudah 50 persen sarana dan prasarana pendidikan dasar sudah di rekonstruksi. Namun keterbatasan anggaran menjadi tantangan. Ada 12 sekolah dasar rusak akibat gempa tahun lalu.
"Tahun ini mudah-mudahan bulan mei akan dimulai rekonstruksi sejumlah ruangan yang rusak untuk sebagai lanjutannya", imbuhnya. (dml/aag)
Load more