Kepada tvOnenews.com, H Muhammad Sidik Saleh menjelaskan, India Tamil beragama Islam di Kota Medan beribadah di dua masjid, yakni Masjid Ghaudiyah dan Masjid Jamik yang jaraknya saling berdekatan.
Masjid Ghaudiyah didirikan oleh Yayasan The South Indian Moeslim, tetapi kini dirubah menjadi Yayasan India Muslim (YASIM) Sumatera Utara, demi memperbesar ruang lingkup jamaahnya dan menghindari adanya pengkotak-kotakan antar kelompok mereka, serta mempermudah dalam pengurusan legalitas di Kementrian Hukum dan Ham.
“Awalnyakan kita ini The South Indian Moeslim, tapi waktu pengurusan Menkumham tidak boleh menggunakan bahasa asing jadi saya buatkan rapat. Ya kita buat dia semakin besar, dibuat aja Yayasan India Muslim. Supaya jangan ada lagi selatannya. Kalau selatan kan arti katanya, kita mengkotak-kotakkan. Akhirnya disetujuilah di dalam forum. Saya buatlah Yayasan India Muslim Sumut. Jadi tidak lihat lagi, ini India Selatan, ini India Utara, India ini, itu,” kata Sidik, Ketua Yayasan The South India Moslem Mosque & Walfare Committee.
Dikatakan Sidik, aktivitas keagamaan Masjid Ghaudiyah tak hanya khusus bagi para jamaah etnis India Muslim, akan tetapi yayasan Masjid Ghaudiyah tetap memberikan kebebasan kepada seluruh umat muslim dari berbagai penjuru untuk melaksanakan ibadah salat.
“Saat melaksanakan salat, jamaah Masjid Ghaudiyah tidak hanya orang-orang India muslim yang tinggal di Kampung Madras, tetapi masyarakat saat pelaksanaan salat Jumat banyak juga para jamaah yang berasal dari luar untuk salat bersama-sama dengan kita,” sebutnya.
Sidik menambahkan, yayasan India Muslim Sumut juga membuka aktivitas pendidikan Rumah Tahfiz bagi anak-anak untuk etnis India muslim yang bertempat tinggal di sekitar Kampung Madras, serta pembinaan bagi para mualaf.
“Aktivitas Keagamaan telah kita buat, mulai pendidikan seperti Rumah Tahfiz untuk anak-anak. Pembinaan para mualaf dari etnis India di Kota Medan yang telah masuk agama Islam. Alhamdulilah mualaf saat ini sudah mencapai ratusan orang lebih,” kata Sidik.
Load more