Hasyim selanjutnya menambahkan bahwa ia merasa malu, karena pengerjaan lampu jalan yang harusnya memperindah Kota Medan, malah jadi sebaliknya.
Bahkan sosok wong cilik wakil rakyat di DPRD Kota Medan itu menilai pengerjaan lampu dengan anggaran Rp 25,7 miliar tersebut terkesan asal jadi atau asal-asalan.
“Malu lah kita sebagai warga Kota Medan. Kita juga kecewa sekali dengan hasil yang kita lihat. Awal dari tujuannya kan untuk memperindah kota dengan penerangan agar tidak terjadi hal tidak diinginkan sepanjang jalan yang ada lampu itu kan. Eh, kok ending hasilnya jadi tidak memperindah, terkesan asal jadi dengan anggaran sebegitu besar,” ungkap Hasyim yang pastinya kaya pengalaman sebagai wakil rakyat dengan jenjang tiga periode dipercaya masyarakat menjadi anggota DPRD tersebut.
Bahkan, Ketua DPRD Kota Medan periode 2019-2024 itu mengatakan bahwa ia akan meminta Komisi terkait di DPRD Medan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK).
Sebab masih banyak yang mereka temukan pengerjaannya belum selesai padahal sudah melebihi batas waktu.
“Saya juga nanti secara resmi meminta kepada Komisi terkait untuk membuat agenda RDP atau rapat kerja terkait dengan masalah lampu jalan yang belum selesai yang masih terbengkalai, walaupun sudah diperpanjang, tetapi kita temukan masih banyak yang belum selesai,” sebut pria kelahiran 21 Agustus 1967 ini.
Bahkan, Hasyim menjelaskan makna dari langkah yang ia lakukan itu agar dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab dari carut marutnya pembangunan lampu jalan tersebut.
“Harus diketahui penyebabnya di mana, apakah di perencanaan yang kurang bagus atau kontraktor yang kurang benar atau mungkin pengawasan dari dinas terkait itu kurang,” ucap Hasyim mengakhiri.(YSA/LNO)
Load more