Tiopan menjelaskan, saat ini warga binaan sedang mengejar target produksi sepatu dan sendal sebanyak 350 pasang sesuai pesanan pelanggan. Serta pihak Rutan Kelas I Medan akan melakukan pameran untuk meningkatkan penjualan sepatu dan sendal.
"Sekarang sedang mengejar target produksi, karena kita mau melakukan pameran di kawasan Rutan pada tanggal 24 Maret 2023, bertujuan untuk meningkatkan penjualan pasar hasil produksi warga binaan tersebut," ungkapnya.
Menurut Endrianto, salah satu warga binaan mengaku, tertarik mengikuti pelatihan produksi sepatu dan sendal bersama teman-temannya. Warga binaan yang menjalani lima tahun masa tahanan dengan kasus penyalahgunaan narkoba ini, berharap kemampuannya membuat sepatu dan sendal, kelak menjadi bekal baginya saat bebas.
"Kita mulanya mengikuti pelatihan, kami ada enam orang peserta dalam produksi sepatu ini, dua orang ahlinya dan empat orang kernetnya. Bahan produksinya pun sudah disediakan Rutan dari luar,” bebernya, Kamis (23/3/2023).
Dikatakan Endrianto, dalam proses pembuatan sepatu dan sendal, dia sudah tidak memiliki kesulitan. Dikarenakan sebelumnya ia sudah mempunyai pengalaman dalam pembuatan sepatu dan sendal.
Untuk membuat sepatu maupun sendal, Endrianto hanya membutuhkan waktu selama 1 jam.
"Tidak ada kesulitan, karena sudah ada pengalaman di luar, dan anggota saya ada yang sudah saya ajarin. Satu pasang sepatu atau sendal bisa memakan waktu 1 atau 2 jam, karena keterbatasan alat juga, maka dalam sehari bisa memproduksi hanya 10 sampai 15 pasang," ucapnya. (mss/wna)
Load more