LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Konferensi pers kematian Bripka AS di Polres Samosir.
Sumber :
  • Tim TvOne/Daud

Kematian Bripka AS, Kapolres Samosir: Almarhum Meninggal Dunia Karena Minum Sianida

Kasus kematian Bripka Arfan Saragih, ada banyak kejanggalan terkait kematian korban yang sebelumnya disebutkan tewas bunuh diri akibat menenggak cairan sianida.

Kamis, 23 Maret 2023 - 14:45 WIB

Samosir, tvOnenews.com - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih, yang bertugas di UPTD Samsat Pangururan, masih menyisakan misteri. Keluarga menduga ada banyak kejanggalan terkait kematian korban yang sebelumnya disebutkan tewas bunuh diri akibat menenggak cairan sianida.

Dalam konferensi pers yang digelar pihak keluarga bersama kuasa hukumnya pada Selasa (21/3/2023) kemarin di Medan, pihak keluarga menduga kuat Bripka AS tewas dibunuh, bukan bunuh diri meminum sianida.

Menanggapi hal itu, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, saat dikonfirmasi melaui telepon selularnya, Rabu sore (22/3/2023) bersikukuh bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
 
Menurut AKBP Yogie Hardiman, berdasarkan hasil forensik, bahwa korban meninggal dunia karena minum racun sianida. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan ahli dari RS Bhayangkara Medan, disebutkan penyebab kematian korban adalah akibat masuknya zat Natrium Cyanide ke saluran makanan hingga ke lambung dan saluran nafas disertai adanya perdarahan pada rongga kepala.
 
Selain itu, hasil pemeriksaan terhadap ahli dari Laboratorium Forensik Polri Polda Sumut, pada intinya menerangkan ditemukan adanya Natrium Cyanide (NaCN) pada lambung korban yang menggganggu sistem syaraf. Sehingga akibat oksigen berkurang maka tubuh korban mati lemas.
 
“Ini berdasarkan hasil keterangan dan pemeriksaan dari tim ahli Forensik dan dari Laboratorium Forensik Polri Polda Sumut dan juga hasil olah TKP di lokasi temuan jenazah korban,” sebut Yogie.
 
Selanjutnya, soal pemesanan racun sianida tersebut, Yogie menambahkan, berdasarkan penelusuran dan tracking digital, pemesannya adalah korban sendiri.

Menurutnya, pemesanan racun sianida dilakukan oleh korban dengan menggunakan salah satu telepon selular miliknya dari salah satu toko online di Kota Bogor, Jawa Barat. 
 
“Dari tracking digital forensik laboratorium kriminalistik, bahwa HP merek Vivo tersebut yang ditemukan di lokasi penemuan jasad korban adalah benar HP milik korban yang juga digunakan dalam pemesanan online sianida dari Bogor, Jawa Barat,” sebut Yogie.  
 
Selain bukti pemesanan sianida secara online, penyidik juga sudah memintai keterangan dari pengantar barang atau kurir pesanan paket sianida tersebut. Dari keterangan kurir mengaku bahwa barang tersebut diantar langsung dan diterima oleh korban sendiri, dan hal tersebut juga disaksikan oleh salah seorang petugas Samsat yang melihat penyerahan paket.
 
AKBP Yogie juga membenarkan bahwa salah satu HP milik korban turut diamankan sebelum korban meninggal dunia, “Benar memang semula ada HP korban kita amankan, karena di dalam HP tersebut terdapat banyak bukti percakapan dan bukti-bukti lainnya terkait penipuan berjamaah yang dilakukan oleh korban dengan pelaku lainnya,” kata Yogie.

Baca Juga :

“Soal tudingan keluarga yang menyebutkan bagaimana bisa korban memesan sianida bila HPnya disita. Saya coba tanya kembali apa HP korban itu cuma satu? Ada banyak ternyata HP milik korban, termasuk HP berwarna putih merek Vivo yang kita temukan di lokasi penemuan jasad korban,” sebutnya lagi.
 
Selanjutnya, saat disinggung terkait pengakuan pihak keluarga korban yang menyebutkan adanya upaya pengancaman yang dilakukan oleh polisi terhadap korban, AKBP Yogie membantah hal tersebut.
 
Kapolres Samosir yang baru menjabat berkisar dua bulan ini menyebutkan, bahwa keterangan tersebut tidaklah benar dan dikutip sepenggal, karena menurutnya bukanlah seperti itu pernyataan yang sebenarnya.
 
“Saya mau sampaikan kembali bahwa pernyataan tersebut tidaklah benar adanya pengancaman. Saya berbicara dengan almarhum pada saat pemeriksaan didampingi Kanit Propam dan petugas lainnya. Saat itu, saya berkata bahwa uang yang digelapkan itu harus dikembalikan kepada para wajib pajak, karena kalau tidak justru akan menyusahkan diri sendiri dan juga keluarga, termasuk anak dan istri korban. Jadi bukan seperti yang disebutkan oleh istri almarhum dalam konferensi pers kemarin disebutkan bahwa saya mengancam korban akan menyengsarakan keluarganya bila uang tersebut tidak dikembalikan,” tuturnya lagi.
 
AKBP Yogie juga membenarkan, bahwa korban telah menyetorkan uang para wajib pajak bersekitar Rp700 juta dari total berkisar Rp2,5 miliar dari jumlah dan data laporan pengaduan para wajib pajak (korban) yang diterima.
 
Menurutnya, sampai saat ini penyidik masih menunggu pemeriksaan lanjutan untuk gelar perkara kasus guna menentukan tersangka. “Kita tunggu dan akan kita informasikan terkait kelanjutan dari pemeriksaan lanjutan oleh penyidik,” bebernya lagi.
 
Selanjutnya Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman menambahkan, bahwa upaya yang dilakukan oleh Polres guna mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang adalah dengan pengawasan internal di kepolisian sendiri, juga meminta kepada masyarakat agar ke depan untuk melakukan pengurusan wajib pajak hendaknya dilakukan dengan langsung mendatangi kantor Samsat dan bukan berhubungan dengan calo.
 
“Kan sudah ada aplikasi pendukung dalam kemudahan pembayaran wajib pajak untuk memudahkan masyarakat,” tutup Yogie. (dsg/wna)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sah! DPR RI Setujui Permohonan Pewarganegaraan Kevin Diks dan 2 Pemain Keturunan Lainnya dalam Rapat Paripurna

Sah! DPR RI Setujui Permohonan Pewarganegaraan Kevin Diks dan 2 Pemain Keturunan Lainnya dalam Rapat Paripurna

DPR RI resmi menyetujui permohonan pewarganegaraan Kevin Diks dan dua pemain keturunan perempuan, Estella Loupatty serta Noa Leatomu dalam rapat Paripurna.
Menkes Budi: Skrining Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun Tergantung Kelompok Usia, Ini Penjelasannya

Menkes Budi: Skrining Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun Tergantung Kelompok Usia, Ini Penjelasannya

Menkes Budi Gunadi Sadikin bicara perihal rencana program skrining kesehatan gratis untuk warga Indonesia saat hari ulang tahunnya. Rencana ini akan direalisasikan mulai tahun 2025
Pilkada 2024 Makin Dekat, Alat Peraga Bermuatan SARA dan Bias Gender di Sleman Dipastikan Bersih

Pilkada 2024 Makin Dekat, Alat Peraga Bermuatan SARA dan Bias Gender di Sleman Dipastikan Bersih

Alat Peraga Kampanye (APK) bermuatan SARA dan bias gender dipastikan tidak lagi terpasang di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 
Belum Dilirik Shin Tae-yong? Mesin Gol Asal Belanda Ini Mengaku Bersedia Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia, Katanya...

Belum Dilirik Shin Tae-yong? Mesin Gol Asal Belanda Ini Mengaku Bersedia Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia, Katanya...

Striker atau mesin pencetak ini mengaku bersedia dinaturalisasi demi bisa memperkuat Timnas Indonesia namun sayang belum dilirik Shin Tae-yong, begini katanya.
Gerindra Ungkap Pertemuan Prabowo dan SBY Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

Gerindra Ungkap Pertemuan Prabowo dan SBY Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan isi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jelang Pilkada dapat Amplop Uang dari Oknum Tim Sukses, Lebih Baik Dikembalikan atau Dipakai Saja? Kata Buya Yahya…

Jelang Pilkada dapat Amplop Uang dari Oknum Tim Sukses, Lebih Baik Dikembalikan atau Dipakai Saja? Kata Buya Yahya…

Menjelang Pilkada, masih ada saja sejumlah oknum membagikan amplop uang untuk mencari dukungan dari masyarakat. Bila terlanjur terima, apa yang harus dilakukan?
Trending
Shin Tae-yong Dihujani Kabar Baik Secara Beruntun Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Apa Saja?

Shin Tae-yong Dihujani Kabar Baik Secara Beruntun Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Apa Saja?

Shin Tae-yong dihujani kabar gembira dari Kevin Diks dan Mees Hilgers jelang pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Jepang dan Arab Saudi
Berharap Disambut Baik di Fans Garuda di SUGBK, Suporter Timnas Jepang: Kami Ingin...

Berharap Disambut Baik di Fans Garuda di SUGBK, Suporter Timnas Jepang: Kami Ingin...

Timnas Indonesia akan menjamu Jepang pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kedua tim dijadwalkan saling berhadapan pada Jumat  15 November 2024.
Top 3 Bola: Striker Brasil Bersedia Dinaturalisasi, Daftar Pemain untuk Piala AFF 2024 Full Liga 1, hingga Jawaban Menohok PSSI kepada DPR

Top 3 Bola: Striker Brasil Bersedia Dinaturalisasi, Daftar Pemain untuk Piala AFF 2024 Full Liga 1, hingga Jawaban Menohok PSSI kepada DPR

Rangkaian tiga berita bola terpopuler di tvOnenews.com sepanjang Senin, 4 November 2024.
Kritikan Pedas Anggota DPR untuk PSSI soal Naturalisasi di Timnas Indonesia, Minta Kevin Diks dkk Jadi yang Terakhir: Kita Tidak Miskin Atlet!

Kritikan Pedas Anggota DPR untuk PSSI soal Naturalisasi di Timnas Indonesia, Minta Kevin Diks dkk Jadi yang Terakhir: Kita Tidak Miskin Atlet!

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah mengkritik PSSI soal pemain naturalisasi di Timnas Indonesia dan meminta Kevin Diks serta dua pemain keturunan lainnya menjadi yang terakhir.
AFC dan FIFA Beri Lampu Hijau untuk Kevin Diks Memperkuat Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi dengan Syarat…

AFC dan FIFA Beri Lampu Hijau untuk Kevin Diks Memperkuat Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi dengan Syarat…

AFC dan FIFA beri izin Kevin Diks bela Timnas Indonesia saat menjamu Jepang dan Arab Saudi di laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia?
Setelah Kevin Diks, PSSI Langsung Beri Bocoran soal Proses Naturalisasi Calon Striker Timnas Indonesia Selanjutnya: Siapa Dia?

Setelah Kevin Diks, PSSI Langsung Beri Bocoran soal Proses Naturalisasi Calon Striker Timnas Indonesia Selanjutnya: Siapa Dia?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi angkat bicara terkait proses naturalisasi selanjutnya untuk calon pemain berposisi penyerang Timnas Indonesia.
Viral Beri Bogem Mentah ke Sopir Taksi Online, Anggota Polisi Ini Dicopot dari Jabatannya saat Baru Menikah

Viral Beri Bogem Mentah ke Sopir Taksi Online, Anggota Polisi Ini Dicopot dari Jabatannya saat Baru Menikah

Viral di sosial media video aksi penganiaayan terhadap seorang sopir taksi online berinisial RF di sekitaran pintu masuk Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Selengkapnya
Viral