Deliserdang, tvOnenews.com - Buntut menyuarakan kebobrokan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, sekelompok pegawai muda yang menyebut diri mereka dengan Milenial Bea Cukai atau BC diperiksa internal.
Hal ini terlihat dari cuitan akun Twitter @PartaiSocmed, pada Jumat (24/3/2023) yang berisi "PENGUMUMAN!!!
Mohon dukungannya tuips!, Teman2 Milenial Bea Cukai Kualanamu saat ini satu persatu sedang dipanggil bagian kepatuhan internal. Segala email dan HP mereka diperiksa, mereka butuh dukungan publik karena menyuarakan kebenaran. Jika terjadi apa2 kita bikin rame!!!,” demikian cuitan akun tersebut.
Dari pantauan tvOnenews.com, cuitan twit tersebut mendapat 12 ribu disukai, 823 ribu engagement, 4 ribu lebih di re-twit dan 613 komentar pengguna twitter.
Tak hanya twit oleh @PartaiSocmed, tvOnenews.com juga mendapat cuplikan video permohonan maaf diduga seorang pegawai muda bea cukai berdurasi 48 detik, namun sayangnya tidak diketahui sosok pada video tersebut bekerja pada dirjen bea cukai provinsi atau kabupaten kota.
"Assalammuallaikum, saya Tio Adiwahyu Himawan, ingin mengutarakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran dan keluarga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai seluruh Indonesia. Atas kekhilafan, ketidaksopanan dan ketidakbijaksanaan dalam bersosial media yang saya lakukan, dan dalam hal ini juga saya berjanji hal-hal seperti ini tidak akan terulang lagi dikemudian hari. Besar harapan saya untuk seluruh rekan-rekan bea cukai di seluruh Indonesia dapat memaafkan kekhilafan dan ketidaksopanan yang saya lakukan, terimakasih," begitu isi ucapan dalam video permohonan maaf Tio Adiwahyu.
Teranyar dalam menanggapi polemik yang terjadi, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) TMP Bandara Kualanamu, Elfi Haris, menjelaskan bahwa kelompok yang mengatas namakan Milenial Bea Cukai ini belum memahami substansi monitoring dan evaluasi (monev) perbaikan sistem pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau siapanya mereka kita belum tahu. Begitu juga tujuannya, yang pasti sistem layanan registrasi internasional mobile equipment identity (IMEI) saat ini sudah dilakukan perbaikan mendasar termasuk sistem aplikasi yang digunakan, jadi apa yang disampaikan tidak begitu relevan lagi. Karena pada prinsipnya monev dilakukan bukan untuk mencari kesalahan pegawai, tapi perbaikan-perbaikan sistem dan layanan kepada masyarakat, supaya lebih sederhana, cepat dan akurat," jelas Elfi Haris, Kepala KPPBC TMP Bandara Kualanamu. (asr/wna)
Load more