Medan, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumatera Utara agar waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang di sebagian wilayah setempat yang diprediksi akan terjadi pada Jumat sore dan malam hari.
"Kepada masyarakat di wilayah Sumatera Utara diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca signifikan, seperti hujan lebat dan angin kencang, yang bersifat lokal dan dalam waktu yang singkat pada siang dan sore hari," kata Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Martha Manurung di Medan, Jumat (31/3/2023).
Secara umum, cuaca di Sumatera Utara pada Jumat pagi cerah berawan dan berpeluang hujan ringan di Kepulauan Nias. Pada siang dan sore hari berpeluang hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Potensi hujan lebat juga terjadi di Simalungun, Dairi, Kepulauan Nias, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan sekitarnya.
Sedangkan pada malam hari berpeluang hujan ringan hingga sedang di Mandailing Natal, Kepulauan Nias, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan sekitarnya.
Saat dini hari, berpeluang hujan ringan di Kepulauan Nias, Mandailing Natal dan sekitarnya. Untuk suhu udara antara 16-33 derajat celcius, kelembapan udara 65–98 persen dan angin berembus dari timur laut - tenggara dengan kecepatan 10–30 km/jam.
Berdasarkan data dari situs BMKG, terdapat potensi hujan lebat dengan intensitas lebih dari 50 milimeter (mm) per hari diprakirakan terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.
BMKG menyampaikan sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat, perairan utara Maluku Utara dan Laut Banda yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Laut Natuna, Laut Halmahera, Laut Banda, dan Laut Flores.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi itu,” kata Martha Manurung. (ant/wna)
Load more