Padang, tvOnenews.com - Program Perhutanan Sosial yang dilaksanakan secara serius di Sumatera Barat (Sumbar) dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan, telah memberikan manfaat secara ekonomi diantaranya peningkatan pendapatan petani hutan Sumbar.
"Kami melakukan survei terhadap pendapatan petani hutan yang berangkat dari asumsi bahwa Program Perhutanan Sosial mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Hasilnya ternyata sangat positif," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi, di Padang, Rabu (5/4/2023).
Ia mengatakan, survei yang disupervisi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar itu memperlihatkan peningkatan pendapatan petani hutan di Sumbar dari Rp1.779.710 per bulan pada 2021 menjadi Rp1.978.367 per bulan pada 2022.
"Kami sebenarnya menargetkan peningkatan pendapatan petani hutan karena program ini hanya sekitar 5 persen per tahun, tetapi realisasinya ternyata jauh lebih tinggi mencapai 11,16 persen," katanya pula.
Yozarwardi menyebut hasil survei itu diakui oleh BPS Sumbar, bahkan disebutkan Sumbar menjadi daerah satu-satunya yang pernah melakukan survei pendapatan petani hutan di Indonesia. "Kami memang ingin membuktikan bahwa Program Perhutanan Sosial ini memang benar-benar memiliki manfaat yang terukur," ujar Yozarwardi.
Ia menyebut, ekowisata menjadi salah satu primadona bagi kelompok masyarakat pengelola Perhutanan Sosial di Sumbar. Hal itu tidak terlepas dari keindahan alam dan potensi wisata yang tersimpan hampir di seluruh daerah di Sumbar.
Ekowisata adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Load more