Kata Sugianto, harus juga diakui, kegagalan pemerintah sehingga masih banyak masyarakat prasejahtera, sehingga pakaian bekas impor adalah solusi bagi mereka. Dengan uang Rp50 ribu, mereka bisa beli 2 atau 3 potong baju.
“Segmen market antara pakaian baru dan pakaian bekas itu sangat tipis harganya, bahkan dengan uang selembar lima puluh ribu saja masyarakat bisa membeli pakaian lebih banyak,” sebutnya.
Perlu diketahui, importasi pakaian jadi pada tahun 2019 meningkat dari USD4 miliar, menjadi USD9 miliar atau setara dengan Rp135 triliun. (zul/fna )
Load more