Bandar Lampung, tvOnenews.com - Seorang TikToker dengan akun @awbimaxreborn mengkritik pemerintah Provinsi Lampung lewat video presentasi 'Alasan Kenapa Lampung gak maju-maju.
Usai memposting video tersebut, kini pemilik akun Awbimaxreborn bernama asli Bima Yudho Saputro, itu menjadi sorotan besar di Twitter, TikTok dan Instagram.
Pemilik akun TikTok Awbimaxreborn itu diketahui seorang mahasiswa asal Lampung yang tengah studi di Australia. Ia aktif di media sosial TikTok dan sering trending mengkritik banyak hal salah satunya pemerintah Indonesia.
Awbimaxreborn atau Bima membeberkan beberapa alasan yang menyebabkan Provinsi Lampung tidak pernah bisa maju.
"Di video kali ini gua mau presentasi tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju. Kenalin nama gue Bima, gue berasal dari provinsi yang satu ini, Dajjal. Dan gue sekarang lagi menjalani proses studi gue di Australia," kata Bima, dikutip dari akun TikTok miliknya, Rabu (11/4/2023).
Bima menjelaskan, alasan pertama mengapa Lampung tidak maju karena infrastruktur yang terbatas dan banyak proyek pembangunan di Lampung yang mangkrak. Ia mencontohkan proyek pembangunan Kota Baru yang dikerjakan sejak ia SD hingga sekarang tidak kunjung selesai dan mangkrak.
"Ini banyak banget di Lampung proyek-proyek pemerintah mangkrak. Contohnya Kota Baru. Itu dari zaman gue SD sampai sekarang gue nggak pernah dengar kabarnya lagi," jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa dana dari pemerintah pusat hingga ratusan miliar untuk membangun kota baru, namun saat ini pembangunannya mangkrak dan terhenti.
"Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya bestie, dan gua nggak tahu sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," timpalnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa jalan di Lampung banyak yang mengalami kerusakan. Padahal menurutnya jalan merupakan mobilisasi ekonomi di Lampung.
Selain itu, lanjut Bima, jalan-jalan di Lampung banyak yang mengalami kerusakan. Kondisi infrastruktur yang rusak ini dapat menghambat mobilisasi ekonomi. Bahkan, kondisi jalan di Lampung banyak yang mengalami kerusakan dan ditambal sulam.
"Tapi jalan-jalan di Lampung itu 1 kilometer bagus, 1 kilometer rusak. Terus jalan di tembel-tembel daong. Ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa? aduh gue gedeg banget dah," uangkapnya.
Kemudian, menurut Bima, sistem pendidikan yang lemah di Lampung. Padahal, banyak tokoh pintar yang berasal dari Lampung. Ia mencontohkan banyak menteri yang menjadi menteri.
"Sistem pendidikan yang lemah. Gua ga bilang Lampung itu kekurangan orang pinter. Menteri-menteri aja banyak dari Lampung. Erick Thohir, Sri Mulyani, tuh kan. Ada menteri pertahanan juga dari Lampung gua lupa namanya," bebernya.
Ia menambahkan, proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri banyak kecurangan. Bahkan, yang berkontribusi itu justru orang-orang yang ada di sektor pendidikan.
"Kaya dosen nitipin anaknya, rektor nitipin keponakannya, ini apa sih? Kunci jawaban tersebar. Kalau mau UN tuh-kan. Itu yang nyebarin siapa kalau bukan dari itu, pemerintah? nyokap gue? gue? orang gila, nggak ada urusan," tambahnya.
Kemudian yang ketiga, Bima menuturkan, tata kelola di Provinsi Lampung yang lemah. Mulai dari kasus korupsi, hingga birokrasi yang tidak efisien dan penegakan hukum yang lemah. Bahkan, praktek suap dimana-mana dan sudah seperti makanan sehari-hari.
"Yang ketiga adalah tata kelola yang lemah. Korupsi di mana-mana. Birokrasi nggak efisien. Hukumnya nggak ditegakkan, lemah banget. Terus juga suap. Aduh, nggak usah bahas suap ya Mak. Diman-mana udah kaya makanan sehari-hari gitu kan. Kaya suap-suap, duit. Kena lo," tuturnya.
Dan terakhir, menurutnya Provinsi Lampung bergantung dengan sektor pertanian. Bahkan, di sektor dari sektor pertanian ini mencapai 40 persen untuk tingkat nasional.
Namun, pemerintah tidak bisa menjaga kestabilan harga di petani. Sehingga kerap membuat para petani sering mengalami kerugian.
"Sektor ini tuh kayak fluktuatif gitu, ga bisa stabil. Dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu. Kaya gue dulu anjlok, kadang-kadang naik gitu. Sektor pertanian ini kaya main Binomo ya gue rasa-rasa," pungkasnya. (puj/cai)
Load more