Lampung Timur, tvOnenews.com - Sejak beberapa hari terakhir, Indonesia khususnya Provinsi Lampung digemparkan oleh sebuah video di aplikasi media sosial Tiktok, dimana seorang pemuda bernama Bima Yudho Saputra (@awbimaxreborn) yang tengah melanjutkan pendidikan ke Australia memposting video yang mengkritik Pemerintah Lampung.
Kritikan terhadap Pemerintah Provinsi Lampung itu menimbulkan beredarnya berita bahwa keluarga Bima diintimidasi oleh anggota kepolisian. Intimidasi itu diduga dilakukan anggota Polri dari Polres Lampung Timur.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Lampung Timur AKBP M. Rizal Muchtar memastikan kebenaran dari berita yang beredar. Ia bersama dengan jajaran di Polres Lampung Timur dan Polsek Raman Utara mendatangi dan bersilaturahmi ke rumah orang tua Bima di Desa Ratna Daya, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur.
"Tidak benar berita yang beredar soal intimidasi itu. Kami sudah mendatangi rumah orang tua Bima untuk memastikan apakah benar adanya intimidasi dari anggota saya seperti yang telah beredar di berita," kata AKBP M. Rizal Muchtar, Sabtu (15/4/2023).
Kedatangannya, lanjut Kapolres, disambut oleh kedua orangtua Bima yakni Julaiman dan Sri Ngatun. Ayah dari Bima menyampaikan secara langsung bahwa informasi intimidasi yang diduga dilakukan anggota Polri dari Polres Lampung Timur itu tidak benar.
"Saya sampaikan bahwa berita yang beredar tentang adanya intimidasi dari Kepolisian itu tidak benar. Memang siang tadi Kapolsek dan anggotanya datang, tapi bukan untuk intimidasi justru memastikan bahwa benar yang berada di video itu adalah anak saya," ucapnya.
Diketahui, pada Jumat (14/4/2023) sekira Pukul 10.00 WIB, Kapolsek beserta anggota yang sebelumnya menerima laporan tentang video tiktok tersebut mendatangi kediaman orangtua Bima, namun pada saat itu hanya bertemu dengan ibu Sri Ngatun sedangkan H Julaiman tengah menghadap Wakil Bupati.
Sekira Pukul 11.00 WIB H Julaiman sudah berada di rumah yang kemudian kembali Kapolsek Raman Utara datang ke kediaman guna memastikan bahwa benar yang berada dalam video tersebut adalah anaknya dengan melihat beberapa identitas Bima yang kemudian dipulangkan lagi.
Dalam pembahasan yang dilakukan Kapolres dengan keluarga Bima, Kapolres juga menyampaikan telah memerintahkan Kapolsek Raman Utara guna memberikan rasa aman.
"Saya telah perintahkan kepada Kapolsek dan anggotanya untuk melaksanakan patroli untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk keluarga Bima sebagai antisipasi adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tegas Kapolres.
"Kalaupun ada yang mengintimidasi, silahkan lapor. Bahkan apabila oknum Polri yang juga mengintimidasi bisa langsung lapor ke saya, akan saya tindak lanjuti," tambahnya.
H Julaiman juga mengatakan telah memberi nasehat kepada anaknya.
"Saya juga telah memberikan nasehat terhadap Bima bahwa jangan membuat konten seperti itu, karena saya seorang Pegawai Negeri Sipil, bahkan saya juga telah mengatakan bahwa anggota Kepolisian yang datang hanya menanyakan identitasnya termasuk ijazah kemudian pamit pulang tanpa adanya intimidasi," ucap H Julaiman.
Berdasarkan keterangan H Julaiman, Bima merasa kecewa atas yang dialaminya karena tidak mendapat penghargaan atas prestasinya.
Kapolres Lampung Timur dan keluarga Bima berharap adanya pertemuan ini membuka titik terang atas kesalahpahaman yang terjadi. (puj/fna)
Load more