Petugas beristirahat pasca memadamkan api. Tim tvOne/ Wanasari
Ada perasaan sedih bila membayangkan anak dan istri yang menanti di rumah untuk berlebaran bersama. Namun, mantan Camat Medan Marelan itu menyadari bila jabatan yang baru ia emban sekitar empat bulan itu harus memprioritaskan kepentingan menyelamatkan warga.
“Bagi saya, berjibaku memadamkan bersama tim adalah hal yang luar biasa. Kita tidak mau ada terjadi kebakaran, namun memberikan support dan semangat, turun langsung bersama pasukan kita justru meembuat prasaan kita lebih tenang karena kita turun langsung, melihat tim dan memberikan semangat agar lebih maksimal dalam operasi pemadam kebakaran,” kata pria kelahiran Stabat, 26 April 47 tahun lalu itu.
Selama bertugas di Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan, Yunus juga kerap memberikan motivasi kepada timnya, bahwa menolong orang merupakan bagian dari mengurai penderitaan masyarakat serta mengurangi kerugian.
“Mungkin dengan kita menolong orang sesama, bukan saat ini balasan dari Tuhan yang kami terima. Jadi selalu berprinsip bahwa bekerja itu adalah ibadah. Kalaupun kita sudah digaji oleh negara, pekerjaan ini kelak adalah amal bagi pasukan dan diri saya,” kata Yunus.
Suami dari Maya Zaimitha ini juga mengaku, meski menjalani profesi dengan risiko tinggi, namun ada terbesit prasaan bangga yang ia dan keluarga rasakan saat mengemban jabatan sebagai petugas yang wajib memberikan pertolongan kepada masyarakat dalam keadaan apapun.
Load more