“Kalau sebuah ormas telah mengklaim punya penanggalan sendiri untuk ratusan tahun ke depan dan tak bisa dirubah. Lalu mereka kemanakan Syariat Ru’yatul Hilal/melihat bulan. Apakah mereka lebih canggih ilmunya dari Rasululullah shallallahu alaihi wasallam?,” demikian tulisan postingan berikutnya.
Ketua PWM Sumbar, Marhadi Effendi mengatakan, masalah tersebut sudah tidak lagi menyangkut urusan personal atau pribadi warga Muhammadiyah, melainkan organisasi itu sendiri.
"Permintaan maaf sudah kami terima, namun untuk proses hukum tetap lanjut, karena ini sudah menyangkut nama baik dan besar Muhammadiyah itu sendiri," katanya.
Marhadi mengatakan, apa yang terjadi di Payakumbuh, menyebarkan narasi suatu kajian, menyinggung Muhammadiyah dalam tiga hal.
Pertama, Muhammadiyah dibilang sebagai sekte. Sebagai pihak yang banyak belajar Mazhab dalam Islam, sekte itu sebuah aliran yang konotasi negatif, kata Marhadi lagi. Kemudian, Muhammadiyah disamakan dengan syiah.
"Tanpa embel-embel syiah, katanya, di kalangan mainstream umat Islam itu jadi masalah, sesat dan menyesatkan," katanya. Selanjutnya, beragama tidak perlu dengan ormas.
Menurutnya, ormas itu organisasi, mestinya harus belajar banyak dari perkembangan di abad ke-20 itu, tren-nya berbeda dengan masa klasik.
Load more