Aceh tenggara,tvonenews.com- Oprit jembatan penghubung antar kecamatan yakni Kecamatan Semadam, Lawe Alas dan Tanoh Alas, yang berada di Desa Kabupaten Aceh Tenggara, kembali ambruk tergerus derasnya arus sungai, pada Minggu (7/5/2023) kemarin.
Akibat oprit jembatan yang ambruk hingga akhirnya badan jembatan nyemplung ke sungai, akses penghubung antar kecamatan itu menjadi terputus. Padahal lintasan itu selama ini juga menjadi jalur alternatif bagi warga menuju ke pusat Kota Kutacane. Alhasil, para pengendara roda empat yang biasa melintas terpaksa harus memutar jauh, hingga memakan waktu satu jam, sedangkan untuk kendaraan roda dua harus ekstra hati-hati saat melintas.
Dari hasil amatan wartawan yang langsung mengecek ke lapangan, ambruknya jembatan ini diduga kuat karena kualitas jembatan yang tidak sesuai spesifikasi (spek). Terindikasi, oknum kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan yang masih berusia tak lama ini, juga tidak memperhitungkan kekuatan struktur pondasi.
Kecurigaan itu semakin menguat karena terlihat dilapangan struktur jembatan pasca di perbaiki pada akhir tahun 2022 lalu, terlihat hanya menggunakan Bronjong untuk timbunan oprit jembatan. Sehingga, ketika sungai meluap di saat arus deras, pondasi bronjong tidak mampu menahan derasnya arus yang turut memicu abrasi. Hal itu sepertinya tak diperhitungkan dengan teliti oleh kontraktor.
Salah satu warga setempat, Tarso mengatakan kepada tvonenews.com pada Senin (8/5/2023), ambruknya jembatan itu diduga terjadi pada Minggu (7/5/2023) dini hari, atau di saat lalu lalang warga dan pengendara belum ramai."Jadi dalam insiden ini tidak ada menelan korban jiwa namun masyarakat harus mengambil inisiatif lain agar bisa melintas" kata Tarso.
Tarso menyayangkan walaupun jembatan ini sudah berkali-kali diperbaiki namun kembali ambruk."Warga berharap pemerintah daerah agar segera memperbaiki jembatan tersebut agar warga tidak kesulitan saat melintas," ujar Tarso.
Namun hingga saat ini dinas terkait belum mengambil upaya dalam perbaikan jembatan penghubung antar kecamatan yang ambruk. (Ĺan/Fhr)
Load more