Bandar Lampung, tvOnenews.com - Sebanyak 396 ekor sapi ternak di Lampung terserang virus genetika dari afrika yang disebut Lumpy Skin Disease atau LSD. Sapi yang terserang LSD terdapat banyak benjolan di tubuhnya, demam tinggi hingga lemas dan tidak bisa berdiri.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengatakan saat ini jumlah sapi terjangkit penyakit LSD di Provinsi Lampung bertambah menjadi 396 ekor.
"Memang LSD ini kita ketahui asal muasalnya sejak tahun 2021 sudah ada. Masuk dari Riau. Kita sudah keluarkan edaran jika sapi dari Riau tidak boleh masuk Lampung," kata Lili Mawarti, Jumat (19/5/2023).
Kemudian, lanjut Lili, ada wabah PMK sehingga kasus LSD ini menghilang. Lalu, muncul lagi kasus LSD dari Pulau Jawa yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Kita berusaha semaksimal mungkin agar penyakit LSD ini tidak meluas seperti kasus PMK," tutur Lili.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak meluas dengan terus menyisir sapi yang terserang LSD. Pihaknya juga membuat surat edaran ke para peternak untuk menjaga kebersihan di kandang sapi.
"Penyakit LSD ini disebabkan oleh virus. Cara penanganannya sama seperti PMK, karena ini kan virus. Petugas akan melakukan pembersihan kandang dengan memberikan desinfektan yang dulu pernah juga diberikan saat ada PMK. Meningkatkan daya tahan tubuh sapi seperti pemberian pakan yang baik dan berkualitas," jelas Lili.
Hingga kini, penyakit LSD sudah menyebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yaitu Lampung Utara, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah, Way Kanan, Lampung Barat dan Kota Metro. (puj/haa)
Load more