Pali, tvOnenews.com - Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) transmigran di Dusun 10, Desa Tempirai Selatan, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Pali, Sumsel, keluhkan 3 bulan jaminan hidup (Jadup) belum tersedia dari Pemerintah. Warga transmigran saat ini rela menjual beras dalam mencukupi kebutuhan, bahkan akan nekat menjual fasilitas rumah seperti tandon air jika jadup belum tersedia.
Ditemui Kamis (18/05/2023) transmigran di Desa Tempirai Selatan, mengeluhkan jadup yang hingga saat ini belum didapat.
Seperti yang diungkapkan, Sutrisno yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah, bahwa dia beserta keluarga, sejak pertengahan Desember 2022 lalu menempati salah satu rumah di permukiman transmigran ini. Dia juga mengatakan jika di awal datang Pemerintah menjanjikan akan mendapat jadup berupa sembako selama 18 bulan, namun dirinya mengaku baru menerima jadup hanya satu kali.
"Keluhan kami sambako kenapa kok bisa telat, sampai 3 bulan. Adapun yang lancar hanya beras, setiap bulan kita terima. Yang menangung jawab i kami disini adalah Ka UPT, namun Ka UPT nya saja jarang nengok, kadang kelihatan hanya pada saat pembagian sembako." katanya.
Sama halnya juga dengan Ibnu, salah seorang warga dipermukiman transmigran, yang berharap semoga saja jadup ini akan didapat. Selain itu dia beserta warga dipermukiman transmigran menyebut akan nekat menjual fasilitas rumah seperti tandon air jika belum mendapat jadup, dengan beralasan uangnya akan dibelanjakan untuk kebutuhan hidup.
"Bila tak kunjung mendapat jadup ini, mungkin kami akan menjual tandon air, karena kenapa ada beras tapi untuk lauknya ngga ada, cuman kami kan menunggu kepastian gimana, namun jika ada, mungkin bisa dijual, dan jika sudah dijual uangnya nanti pasti untuk kebutuhan sehari-hari. Kalo beras yang dari provinsi itu lancar kami terima, tetapi sudah kami jual sedikit dan uangnya kami belikan lauk." ungkapnya (bls/lno)
Load more