Medan, tvOnenews.com - Mahira Dinabila, mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang ditemukan tewas di rumah keluarga angkatnya pernah curhat kepada paman kalau dirinya pernah diancam oleh ayah angkatnya tidak boleh tinggal dengan keluarga yang lain.
Semasa hidupnya, mahasiswi semester II jurusan sosiologi USU itu dikenal anak yang pintar, baik dan mudah bergaul. Ia sempat tinggal bersama paman dan tantenya, Oki Andriansyah. Mirisnya, Mahira pernah curhat kepada pamannya kalau ia diancam oleh ayah angkatnya tidak boleh tinggal di rumah keluarga yang lain.
“Dia pernah tinggal sama saya, kadang sama neneknya di Mandala, anak ini pada prinsipnya suka main ke rumah saudara-saudaranya. Cuma waktu dia lulus seleksi di USU, ayah angkatnya melarang dia bekerja, tidak boleh tinggal sama kami lagi, dan harus tinggal sendiri di rumah Komplek Rivera. Mereka punya rumah kosong di komplek itu, dan Mahira disuruh tinggal sendirian di rumah itu. Bayangkan saja, anak 18 tahun disuruh tinggal sendirian,” kata Oki, paman Mahira.
Menurut Oki, Ira, sapaan akrab Mahira, mulai tinggal di rumah Komplek Rivera saat mulai memasuki perkuliahaan di USU, persisnya bulan September 2022. Padahal Oki dan istrinya sempat meminta korban untuk tetap tinggal di rumah mereka, dan bersedia membiayai kuliah korban.
“Sudah kami tawarkan waktu itu, biarlah biaya kuliahnya nanti dicari, tapi Mahira ini takut sama ayah angkatnya. Dan setelah dia tinggal sendirian di Komplek Rivera itu, kami masih sering komunikasi, cuma beberapa kali ketemu, kami lihat kog ini anak seperti tidak terurus, badannya kurus kering, asal saya tanya, dia tidak mau cerita,” kata Oki.
Sebelumnya, Mahira Dinabila (19), ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah keluarga angkatnya, Komplek Rivera, Deliserdang, Sumatera Utara 3 Mei 2023. Jasadnya ditemukan oleh pamannya, Oki, yang curiga karena kemanakannya itu tidak ada kabar semenjak 24 April 2023.
“Tanggal 23 April dia masih WA saya, dia bilang ‘bagi THR lah om’, saya bilang ‘ ke rumah lah kau’, nah setelah itu dia masih jawab WA saya dengan candaan, tanggal 24 April saya tunggu dia ngak ada kabar,” lanjut Oki.
Karena tidak ada kabar hingga Mei 2023, Sari, istri Oki mendapat pesan dari teman-teman Mahira yang mencari keberadaan Mahira. Curiga karena nomor HP Mahira tidak bisa dihubungi, Oki dan istrinya lantas mendatangi rumah ayah angkat Mahira di Komplek Rivera, Tanjung Morawa.
“Kami sampai di lokasi, kog gelap gulita, semua pintu, jendela tertutup, tapi gembok pintu rumah di luar. Akhirnya karena kami cemas, kami panggil satpam komplek, dan ayah kandungnya,” terang Oki.
Setelah berhasil masuk, kata Oki, tiba-tiba ia dan istrinya menemukan jasad Mahira dengan kondisi kepala tinggal tengkorak dan terdapat luka hangus terbakar pada bagian kaki, Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kini, jasad Mahira dibongkar kembali dan sedang diautopsi oleh pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab kematiannya. “Prosesnya 15 hari kata polisi, semoga segera ketahuan penyebab kematiannya. Yang jelas kami melihat ada kejanggalan pada jasad ponakan kami,” tutup Oki. (wna)
Load more