Pali, tvOnenews.com - Dengan tujuan mencegah terekena panyakit Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis pada anak, para orang tua supaya dapat mengawasi pola makanan anak-anaknya. Bagi orang tua yang memiliki riwayat DM sebaiknya memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sering kali DM dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun demikian, DM juga dapat terjadi pada anak-anak.
Adapun yang menjadi gejala diabetes pada anak terbilang umum, yakni sering buang air kecil, sering haus, merasa lapar berlebihan, dan mengalami penurunan berat badan yang drastis, dan mirip dengan diabetes pada dewasa. Hal ini dikatakan Dr. David, Kasi Pelayanan Rsud Talang Ubi, pada Minggu (21/05/2023).
"Biasanya untuk anak-anak yang dicurigai menderita sakit DM, sebenarnya hampir sama dengan orang dewasa, pertama banyak makan, banyak minum sering kencing, dan berat badannya menurun." Ujarnya.
Dr. David juga mengungkap sejak bulan Maret sampai dengan Mei 2023, ada 3 anak mengidap DM, di Rsud Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumsel. Adapun saran bagi orang tua untuk bisa memperhatikan pola makan anak sebagai upaya pencegahan DM dan bagi orang tua yang memiliki riwayat DM sebaiknya memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Menurut data dari Poli Anak, didapatkan ada 3 pasien yang DM pada anak, yaitu 1 dibulan maret dan 2 di bulai Mei. Untuk umurnya bervariasi ada di umur 9 tahun, 10 tahun dan 17 tahun, tapi rata-rata pasien ini diagnosa sebelumnya di rumah sakit lain dan ke poli kita untuk pemeriksaan labor lanjutan." Ungkapnya.
"Untuk orang tua yang anak-anak nya sudah terdiagnosa sebagai DM, itu dianjurkan ada 5 pilar diabetes melitus untuk pengawasan, yakni yang pertama untuk pengobatan yaitu berupa insulin, ini wajib ya. Insulin itu nanti, dosisnya diatur sesuai gula darah pada anak. Kemudian pengaturan diet, tentunya dengan menghindari makanan manis. Olahraga atau latihan fisik. Yang keempat monitoring mandiri, yaitu pengecekan gula darah setiap sebelum makan, yang bertujuan untuk menyesuaikan insulin tadi, emang kadang anak-anak merasa sakit untuk di cek gula daranya karena itu ditusuk pakai alat yang sering terjadi mis atau terleraikan. Dan yang terakhir itu ialah edukasi orang tua untuk memberikan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan anak, baik itu obatnya, dietnya, olahraganya, ataupun monitoring gula darah nya." Jelasnya. (Bls/Fhr)
Load more