Sayangnya setelah pasien sempat sholat dan kembali ke ruang rawat, pasien mencoba melompat dari kamarnya melalui ventilasi udara.
"Pasien sempat sholat dilantai 1 rumah sakit dengan di temani keluarga dan sekuriti Rumah Sakit, namun menurut informasi dari keluarganya, sesampainya diruangannya pasien tersebut langsung memecahkan kaca yang ada disana dan lompat. Jadi kaca itu bukan jendela, tapi sebagai ventilasi agar cahaya bisa masuk," beber dr Esti, ditemani salah seorang rekannya dr Maharani.
Kabar dari pemberitaan yang beredar bahwa korban lompat dari jendela yang hanya ditutup dengan triplek juga dibantah oleh dr Esti.
"Jadi setelah dipecahkan oleh pasien, kan tidak mungkin kami biarkan terbuka. Karena waktunya menjelang petang sembari menunggu tukang untuk memperbaikinya, maka kami tutup dulu menggunakan triplek," jelas dr Esti.
Disinggung kondisi pasien saat ini, dokter berhijab ini mengakui kondisi pasien tersebut saat ini sudah mulai membaik.
"Pasca lompat, kami langsung memberikan pertolongan secara medis karena sempat tidak sadarkan diri. Karena pasien mengalami goresan kaca yang akhirnya kami jahit dan saat ini kondisi pasien sudah semakin membaik," tuturnya.
Kini, pasien yang sebelumnya ditempatkan di lantai 3, sudah dipindahkan di ruangan yang lebih nyaman dengan pengawasan yang lebih ketat, baik dari pihak Rumah Sakit maupun dari pihak keluarga pasien dan rencananya hari ini akan pulang kerumah jika kondisinya terus membaik. (tht/haa)
Load more