Binjai, tvOnenews.com - Beredarnya pemberitaan terkait pasien Rumah Sakit Umum (RSU) Bidadari di jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada Kota Binjai yang terjadi pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 17.00 WIB, membuat pihak keluarga pasien terganggu. Hal ini disampaikan ibu pasien M saat ditemui di rumah sakit, Senin (22/5/2023).
Ibu pasien mengatakan sangat berterima kasih kepada pihak rumah sakit Bidadari yang telah merawat putra pertamanya (MJ) yang dibawa ke IGD RSU Bidadari pada Jumat pagi karena keluhan sakit di lambung. Ibu pasien juga memohon maaf karena yang dilakukan putranya sudah membuat pihak rumah sakit terganggu.
"Terima kasih kami ucapkan kepada pihak rumah sakit Bidadari yang telah merawat anak kami dengan sangat baik, apalagi sekarang ini kondisi anak kami sudah membaik, saya juga selaku orang tua pasien meminta maaf, karena kelakukan anak kami, pihak rumah sakit menjadi terganggu," ucap ibu pasien M kepada awak media dengan berlinang air mata.
Ibu pasien juga menegaskan semua yang terjadi ini murni kesalahan kami, karena lalai menjaga anak kami sehingga dia nekad memecahkan kaca ventilasi udara yang ada di ruangan tersebut dan langsung melompat.
"Ini murni kesalahan kami dan bukan kesalahan rumah sakit, karena lalai saat menjaga anak kami dan dengan cepat memecahkan kaca ventilasi udara dan langsung melompat keluar," tegas Ibu pasien M kepada awak media.
Sementara itu, Direktur RS Bidadari Binjai, dr Esti Aditya Dewi mengatakan pasien masuk ke IGD rumah sakit pada Jumat pagi dengan keluhan gangguan saluran cerna dan dirawat di lantai 3 rumah sakit.
"Pasien MJ masuk kerumah sakit Jumat pagi dan dilakukan opname. Sekitar pukul 15.00 WIB pasien mencoba keluar dari rumah sakit dan mencabut infus ditangannya, tapi diketahui sekuriti Rumah Sakit dan dibujuk untuk kembali ke kamar," ucap dr Esti Aditya Dewi kepada awak media.
Sayangnya setelah pasien sempat sholat dan kembali ke ruang rawat, pasien mencoba melompat dari kamarnya melalui ventilasi udara.
"Pasien sempat sholat dilantai 1 rumah sakit dengan di temani keluarga dan sekuriti Rumah Sakit, namun menurut informasi dari keluarganya, sesampainya diruangannya pasien tersebut langsung memecahkan kaca yang ada disana dan lompat. Jadi kaca itu bukan jendela, tapi sebagai ventilasi agar cahaya bisa masuk," beber dr Esti, ditemani salah seorang rekannya dr Maharani.
Kabar dari pemberitaan yang beredar bahwa korban lompat dari jendela yang hanya ditutup dengan triplek juga dibantah oleh dr Esti.
"Jadi setelah dipecahkan oleh pasien, kan tidak mungkin kami biarkan terbuka. Karena waktunya menjelang petang sembari menunggu tukang untuk memperbaikinya, maka kami tutup dulu menggunakan triplek," jelas dr Esti.
Disinggung kondisi pasien saat ini, dokter berhijab ini mengakui kondisi pasien tersebut saat ini sudah mulai membaik.
"Pasca lompat, kami langsung memberikan pertolongan secara medis karena sempat tidak sadarkan diri. Karena pasien mengalami goresan kaca yang akhirnya kami jahit dan saat ini kondisi pasien sudah semakin membaik," tuturnya.
Kini, pasien yang sebelumnya ditempatkan di lantai 3, sudah dipindahkan di ruangan yang lebih nyaman dengan pengawasan yang lebih ketat, baik dari pihak Rumah Sakit maupun dari pihak keluarga pasien dan rencananya hari ini akan pulang kerumah jika kondisinya terus membaik. (tht/haa)
Load more