Menurut Ari lagi, dia tidak begitu mengetahui mekanisme penerimaan kader di PPP. Jika di Partai Demokrat, seseorang anggota partai lain yang ingin menjadi anggota Partai Demokrat harus memperlihatkan surat pengunduran diri dari partai asal.
“Setahu kami partai lain juga seperti itu, nanti coba kami konfirmasi ke PPP apakah Nofrizon sudah memperlihatkan bukti pemgunduran dirinya dari Partai Demokrat ke PPP sebelum menjadi anggota PPP,” pinta Ari Prima.
Menurut Ari Prima lagi, seharusnya agar terhomat dan sesuai aturan, Novrizon mengajukan pengunduran diri dulu sebelum pindah partai, apalagi pernah bersumpah atas nama kader Partai Demokrat di depan publik. Padahal pada saat itu Novrizon sudah pindah partai. Pola pindah partai secara diam-diam agar tidak di PAW, bukan sikap seorang kesatria,dan memalukan, tandasnya.
“Masalah pen-caleg-an menurut informasi, diduga Novrizon pakai Joki (nama orang lain), dimana Joki tersebut akan digantikannya sebelum DCT, dengan asumsi kepindahannya kepartai lain tidak diketahui. Namun skenario tersebut tak berjalan mulus karena Nofrizon sudah keburu ketahuan pindah partai dan diberhentikan dari Partai Demokrat,” sesal Ari Prima.
Kabar kepindahan tersebut menyusul beredarnya Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP Nofrizon dan surat memenuhi syarat untuk bergabung dengan PPP yang ditanda-tangani Mohammad Arwani Tomafi selaku Sekretaris Jenderal DPP PPP, tertanggal 20 Februari 2023 yang lalu.
Meskipun dihadapan belasan media beberapa waktu lalu, 7 Maret 2023, Nofrizon yang kala itu bersumpah diatas Al Quran di dalam masjid kompek Gedung DPRD Sumbar, terkait kasus dugaan pengancaman terhadap sebuah dinas di Pemprov Sumbar, Nofrizon menyatakan masih kader Demokrat.
“Ya, memang benar beliau (Nofrizon) telah menjadi kader partai kita dan KTA yang beredar itu memang asli dan ditanda-tangani oleh ketua umum kita pak Mardiono, dan yang bersangkutan pun telah menemui saya,” ujar Hariadi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumbar kepada tvOnenews.com, Senin siang (22/5/2023).
Load more