"Pernah dari pemerintah daerah turun dan melakukan survey, namun belum ada bantuan yang sampai ke kami," terangnya.
Hingga saat ini, Ia belum mengetahui apakah bantuan itu telah diturunkan atau tidak, atau hanya disalurkan kepada orang-orang yang diduga bukanlah seorang Petani Aren, melainkan orang-orang tertentu.
"Awalnya dulu ada janji bantuan yang akan diberikan kepada Petani Aren seperti kami. Namun, bantuan itu hingga saat ini belum pernah kami dapatkan," jelasnya.
Adapun bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah saat itu berupa bantuan seperti Kuancah/Kuali besi yang digunakan sebagai alat pemasak Air Aren untuk dijadikan Gula, dan pelatihan kerja petani aren.
Menurut dia, jika pemerintah mau menyalurkan bantuan, seharusnya melakukan pendataan dengan melakukan survei ke lapangan dan langsung bertemu dengan para Petani Aren yang sebenarnya.
"Seharusnya, bantuan yang akan diberikan untuk Petani Aren itu, pihak terkait harus turun langsung ke lapangan dan berhadapan langsung dengan para petani. Siapa petani aren itu, jangan asal didata dan yang menerima orang lain," tuturnya.
Bahkan, lanjut dia, petani aren juga perlu dibantu dalam hal peralatan pemasak Air Aren dan pohon aren yang akan disadap sudah mulai sulit didapatkan. "Kalau tidak ada pohon yang akan disadap, lalu bagaimana dengan nasib kami. Pelatihan atau penyuluhan pertanian apalagi, enggak pernah ada," tutupnya. (dar/cai)
Load more