Pali, tvOnenews.com - Meskipun belum merdeka dalam kegelapan dan belum mendapatkan aliran listrik selama puluhan tahun, warga Dusun V Sungai Deras, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel, tetap melakukan aktivitas keagamaan di waktu malam, baik di Masjid maupun di rumah. Bagi orang tua di tempat ini, selain anak-anaknya sudah mendapatkan ilmu pengetahuan di Sekolah juga harus diimbangkan dengan ilmu Agama.
Diketahui untuk saat ini ada sebanyak 200 warga dari 60 Kartu Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di Dusun V Sungai Deras tersebut. Mayoritas profesi warga di wilayah ini merupakan para petani, dan tempat ini sudah mulai ada sejak tahun 2007 lalu.
Untuk saat ini, ada 1 Masjid yang diberi nama Al-Ikhlas, berdiri pada tahun 2007 dari hasil swadaya para warga sungai deras. Hal ini dikatakan Muhammad Pahrovii, pada Minggu (28/05/2023) Malam, warga Dusun V Sungai Deras yang juga sering menjadi Imam Masjid.
" Nama Masjid kita ini Al-Ikhlas, berdirinya sejak 7 tahun lalu, dibangun dengan swadaya masyarakat, dari hasil mengambil borongan upahan nebas kebun milik perusahaan diluar wilayah kami. Aktivitas keagamaan yang sering kami lakukan di Masjid ini, seperti sholat jumatan, pengajian Ibu-ibu, dan sholat-sholat lainya. Katannya.
Dia juga mengungkapkan, bahwa alat pengeras suara dan lampu yang dipakai pada Masjid ini dengan menggunakan daya aki baterai bekas mobil.
" Dengan kondisi yang sampai saat ini belum ada listrik ini, kami sangat sedih dan merasa tidak nyaman. Jika ada listrik di Masjid kami ini bisa terang, dan tidak perlu lagi mengecas baterai ke pusat desa." Ungkapnya.
Sementara sewaktu malam hari, anak-anak di daerah ini juga sering belajar mengaji dirumah Imam Bayhaki, yang sudah sejak 2008 bertempat tinggal di Dusun V Sungai Deras. Dia mengaku jika disetiap malam dirinya selalu mengajarkan anak-anak warga sekitar untuk belajar mengaji dengan menggunakan penerangan yang seadanya. Dirinya beserta anak-anak dan warga di Dusun V, untuk saat ini sangat menantikan kehadiran listrik dari pihak terkait.
" Mulai 2008 hingga saat ini fasilitas listrik belum dapat kami rasakan. Alhamdulilah anak-anak ini dengan langkah Allah sudah belajar bersama kita untuk belajar Agama, ilmu-ilmu kesucian, ilmu Tauhid, ilmu Nahwu dan Shorof. Ya itu dengan kondisi seadanya, karena listrik yang belum dapat kita rasakan." Jelasnya.
" Harapan besar itu, semoga Pemerintah dan Ulama Umara, dapat bekerja sama dalam menegakkan ke Pemerintahan ataupun ke Agama an. Jadi dapat saling bantu membantu atau bergotong royong untuk membenahi ini semua." Ujarnya. (Bls/Fhr)
Load more