Menurut cerita anaknya, selama bekerja ia mengalami penganiayaan terus menerus oleh majikannya. Namun saat anaknya bekerja, setiap dihubungi lewat telepon majikannya selalu mengatakan dalam keadaan baik.
Hingga muncul kecurigaan untuk video call. Namun, anaknya itu menolak karena sedang sibuk. "Video Call tidak pernah boleh," jelasnya.
Setelah pulang, Nirmala pun menceritama semuanya. Ibu anak 3 itu sakit hati setelah mendengar cerita anaknya yang mengalami penganiayaan.
“Sakit hati anak saya diperlakukan seperti itu. Saya saja tidak pernah memukul dari kecil hingga besar tidak pernah memukul," tegasnya.
Terkait barang-barang anaknya yang disita oleh majikannya, ia berharap agar segera dikembalikan. "Hp, emas, baju, sepatu, jam tangan. Gaji 6 bulan sama sekali belum dibayar," harapnya.
Terbongkarnya kasus penganiayaan terhadap ART ini berawal dari dua orang ART yang kabur dari tempatnya bekerja dengan cara memanjat pagar rumah karena mendapatkan penganiayaan dari majikannya.
Kedua korban yakni DL (23) warga Pringsewu yang baru bekerja selama tiga bulan dan DDR (15) warga Pesawaran telah bekerja selama satu tahun di rumah majikannya. Selama bekerja di rumah majikannya, para ART kerap mendapatkan penganiayaan hingga ditelanjangi oleh sang majikan karena berbuat salah.
Load more