Sumut, tvOnenews.com - Cerita pilu anak-anak korban Abrasi Pantai Sumatera dianggap sebgian publik begitu memilukan. Pasalnya, anak-anak tersebut menginginkan sekolah yang layak dan nyaman.
Seperti diketahui, Abrasi di berbagai wilayah pantai di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan, dari pantauan tvOnenews, di sepanjang pesisir Pulau Sumatera, Abrasi akibat banjir Rob melanda berbagai wilayah perkampungan dekat laut.
Akibatnya berbagai bentuk kegiatan warga terganggu, hal ini juga mengganggu anak-anak yang ingin sekolah, di Bandar Rahmat, Sumatera Utara.
Seorang pengajar yang sudah mengajar selama 27 tahun, di Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Desa Bandar Rahmat, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, Hayati bercerita.
"Sekolah tempatnya mengajar merupakan satu-satunya di Dusun V dan VI Desa Bandar Rahmat yang letak geografisnya berada di pesisir Selat Malaka ini begitu memprihatinkan," cerita Hayati kepada tvOnenews, Kamis (8/6/2023).
Di samping itu, ia katakan, pertama kali mengajar pada tahun 1996, ia merasakan bagaimana sekolah berada dalam jarak tidak aman, karena berada kisaran ratusan meter dari pantai.
"Namun, kondisi bibir pantai saat ini memprihatinkan. Pasalnya, sudah tak ada lagi pemandangan pasi yang membetang pantai dan pokok bakau," ceritanya.
Hal ini disebabkan katanya, adalah banjir Rob selama puluhan tahun. Bahkan, limpasan air laut yang menyapu daratan secara rutin akibat fenomena pasang.
Load more