LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Cerita Pilu Anak-anak Bandar Rahamat Korban Abrasi Pantai Sumatera: Kami Ingin Sekolah yang Nyaman
Sumber :
  • tim tvone - Ahmidal Yauzar

Cerita Pilu Anak-anak Bandar Rahamat Korban Abrasi Pantai Sumatera: Kami Ingin Sekolah yang Nyaman

Cerita pilu anak-anak korban Abrasi Pantai Sumatera dianggap sebgian publik begitu memilukan. Pasalnya, anak-anak tersebut menginginkan sekolah yang layak dan

Jumat, 9 Juni 2023 - 07:05 WIB

Sumut, tvOnenews.com - Cerita pilu anak-anak korban Abrasi Pantai Sumatera dianggap sebgian publik begitu memilukan. Pasalnya, anak-anak tersebut menginginkan sekolah yang layak dan nyaman. 

Seperti diketahui, Abrasi di berbagai wilayah pantai di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan, dari pantauan tvOnenews, di sepanjang pesisir Pulau Sumatera, Abrasi akibat banjir Rob melanda berbagai wilayah perkampungan dekat laut. 

Akibatnya berbagai bentuk kegiatan warga terganggu, hal ini juga mengganggu anak-anak yang ingin sekolah, di Bandar Rahmat, Sumatera Utara. 

Seorang pengajar yang sudah mengajar selama 27 tahun, di Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Desa Bandar Rahmat, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara,  Hayati bercerita
 
"Sekolah tempatnya mengajar merupakan satu-satunya di Dusun V dan VI Desa Bandar Rahmat yang letak geografisnya berada di pesisir Selat Malaka ini begitu memprihatinkan," cerita Hayati kepada tvOnenews, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga :

Di samping itu, ia katakan, pertama kali mengajar pada tahun 1996, ia merasakan bagaimana sekolah berada dalam jarak tidak aman, karena berada kisaran ratusan meter dari pantai.

"Namun, kondisi bibir pantai saat ini memprihatinkan. Pasalnya, sudah tak ada lagi pemandangan pasi yang membetang pantai dan pokok bakau," ceritanya.

Hal ini disebabkan katanya, adalah banjir Rob selama puluhan tahun. Bahkan, limpasan air laut yang menyapu daratan secara rutin akibat fenomena pasang. 

"Rob dalam sekian puluh tahun menjilat, mengikis dan kemudian menghanyutkan bibir pantai hingga jarak sekolah dan daratan kini terlampau dekat," ujarnya.

Bahkan yang mirisnya, ia katakan, tiap kali Rob menerjang desa, SD Negeri 16 turut terkena dampaknya. 

"Jadi airnya dengan ketinggian 15-30 sentimeter, air rob menggenangi sekolah. Bahkan, air pun masuk ke sekolah. Selain itu, lumpur-lumpurnya ikut masuk," katanya. 


"Jadi nanti itu tiga hari baru kering. Itu pun tunggu surut dulu baru kami bersihkan ramai-ramai sama murid-murid. Kalau belajar ya terhambat, jadi pengin kali anak-anak ini memiliki sekolah yang nyaman," kata Hayati saat diwawancarai.

Jadi, ia beberkan, karena  bangunan dan fasilitas sekolah kurang memadai saat diterjang banjir Rob disertai angin kencang, telah membuat bangunan makin parah.


"Yang hancur itu dahulunya taman kanak-kanak - sekarang tidak digunakan lagi. Cuma kami kekurangan kelas dan ruangan. Kelas itu ada 1 sampai 6. Ruangan hanya ada 3, jadi kalau itu bagus bisa dimanfaatkan. Tapi karena tidak ada renovasi terpaksa kami gabung kelasnya,” ungkapnya.

“Hancur inilah, karena banjir rob ini. Apalagi nanti kalau angin itu kencang habis seng-seng itu berterbangan. Itu karena angin makanya hancur gitu," terang Hayati.

Di samping itu, tiap kali banjir Rob datang, ia katakan, orang tua murid banyak memilih anaknya untuk libur sekolah. Sebab, gedung dan fasilitas desa lainnya turut jadi korban, sehingga kegiatan cari nafkah banyak terhambat.

Selain itu, warga setempat, Putra (33) mengungkapkan, pantai ini dahulu jauh ke depan. Semakin hari tiupan angin barat itu mengikis lalu abrasi. 

"Jadi hancur ini akses jalan masyarakat. Kalau banjir anak-anak di sini enggak mau sekolah. Menunggu air surut, guru-guru juga begitu. Kalau banjir rob di jalan putus itu bisa sepinggang. Kalau anak-anak bisa tenggelam. Kalau mendesak misalnya sakit maupun kemalangan tunggu surut. Jika mau cepat naik sampan," ungkap Putra.

Bahkan, dia sebutkan yang membuat dirinya khawatir adalah Rob. Karena sering dijadikan anak desa sebagai sarana bermain. Ia akui dirinya was-was akan keselamatan anaknya.

Tak sampai di situ saja, pada tahun 2014 silam, seorang anak tersengat listrik dan meninggal dunia karena kurang waspada saat bermain.


"Yang namanya anak-anak kalau banjir itu kegembiraan untuk dia. Tapi kekhawatiran untuk kita. Meskipun hanya terjadi sebulan sekali saat pasang naik, tetapi Rob di Bandar Rahmat bisa berlangsung berkepanjangan," ucapnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Belawan mencatat pada periode April-Mei 2023, banjir rob setidaknya telah menerjang kawasan pesisir pantai Sumatera Utara lebih dari sekali. 

Banjir rob mulai menggenangi permukiman masyarakat sejak pukul 11.00 WIB dan surut sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 30-50 sentimeter.

Rob memicu terjadinya abrasi. Beberapa tahun terakhir abrasi bisa berdampak lebih ganas karena fenomena perubahan iklim.

"Pengikisan pantai disebabkan tenaga gelombang laut, arus laut dan pasang surut yang terjadi setiap hari. Korelasi antara perubahan iklim dan abrasi dengan naiknya ketinggian air muka laut. Jadi setiap tahunnya air muka laut itu bisa saja semakin tinggi karena adanya pemanasan global. Nah itu juga berdampak terhadap garis pantai yang semakin lama semakin terkikis," kata Margaretha Roselini Simanjuntak, prakirawan BMKG Maritim Belawan.

Desa Bandar Rahmat bukan satu-satunya wilayah pesisir yang terus menerus diterjang abrasi. Bahkan, berdasarkan jurnal Studi Pemetaan Indeks Kerentanan Pesisir terhadap Perubahan Iklim, dampak pengikisan daratan juga terjadi di tujuh wilayah pesisir pantai Sumatera lainnya seperti di Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Pesisir Selatan, Pulau Sipora dan Kepulauan Mentawai.

Sejak 2012 Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Pesisir Kementrian Perikanan dan Kelautan sudah menemukan korelasi antara perubahan iklim dan ketinggian air muka laut.

Peneliti kehutanan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Onrizal mengatakan beberapa faktor mendorong tingginya pasang air laut antara lain disebabkan perubahan tutupan lahan seperti hilangnya lahan bakau yang penting sebagai penahan ombak.
 
Faktor lainnya adalah perubahan iklim yang menyebabkan suhu bumi semakin panas membuat bongkahan es di kutub mencair sehingga volume air laut semakin tinggi. Akibatnya air laut yang bertambah menyebabkan abrasi bahkan mengancam hilangnya daratan.

"Ini amat sangat penting bagaimana kita mencegahnya. Bagaimana mitigasi atau bisa juga adaptasi. Ini double ya, bisa akibat penurunan tanah daratan, bisa juga naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global. (Karena itu) Sangat penting mencegah meningkatnya suhu bumi dengan mengurangi pelepasan gas rumah kaca,” jelasnya.

Untuk itu, ia katakan, diperlukan upaya memulihkan penanaman bakau secara massal dan memastikan kondisi pantai sehingga mampu mempertahankan daratan dari serbuan abrasi secara alami.

“Kemudian melakukan penyerapan energi gas rumah kaca seperti merestorasi hutan bakau yang sudah rusak. Ini bukan hanya menjaga wilayah pesisir dari abrasi dan banjir tapi juga menyerap gas rumah kaca lebih tinggi lagi sehingga bisa memperlambat terjadinya perubahan iklim," Onrizal menambahkan.

Sejauh ini, baik mitigasi maupun adaptasi nampaknya belum jadi prioritas Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Tahun 2018 sudah dibangun tanggul di pantai sepanjang 300 meter, harapannya akan jadi perisai antara amukan air laut dan desa. Seiring tahun berlalu, tanggul tidak mampu mencegah rob lagi.

Akibatnya akses jalur darat warga menuju dusun-dusun Bandar Rahmat maupun antardesa terputus. Tanggul yang dibangun juga mulai rusak. Sekolah satu-satunya di desa juga makin keropos dan rusak.

Bupati Batu Bara, Zahir, tak bisa memberi penjelasan Panjang soal ini. Ia mengatakan akan berkordinasi ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Daerah untuk mendapat bantuan.

"Akibat gelombang itu kan besar. Jadi itu nanti kami lapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami akan memperbaikinya,” katanya. (ayr/aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menko Polkam Sebut Perlu Pengkajian Mendalam Soal KPU Jadi Lembaga Ad Hoc

Menko Polkam Sebut Perlu Pengkajian Mendalam Soal KPU Jadi Lembaga Ad Hoc

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengungkapkan bahwa mengenai isu KPU RI menjadi lembaga ad hoc perlu dikaji secara mendalam.
KAI Services Gelar Training Sales dan Hospitality untuk Prama Prami

KAI Services Gelar Training Sales dan Hospitality untuk Prama Prami

Untuk menghadapi masa Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, KAI Services melakukan berbagai persiapan, salah satunya dengan melakukan Training Sales dan Hospitality.
Bacaan Doa Masuk Kamar Mandi, Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa Masuk Kamar Mandi, Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Seorang Muslim mengamalkan bacaan doa masuk kamar mandi akan mendapat keutamaan, di antaranya mendapat perlindungan dari Allah SWT, dan terhindar godaan setan.
Komentari Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Kapolri Minta Polda Sumbar Profesional

Komentari Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Kapolri Minta Polda Sumbar Profesional

Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan diduga karena pelaku tidak senang dengan korban yang menangkap seseorang terkait kasus tambang pasir dan batu ilegal
Segala Dosa Maksiat Insyaallah Diampuni dan Doa Dikabulkan kalau Istighfar di Waktu Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat Niatkan

Segala Dosa Maksiat Insyaallah Diampuni dan Doa Dikabulkan kalau Istighfar di Waktu Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat Niatkan

Ustaz Adi Hidayat pun menganjurkan selepas shalat tahajud bisa istighfar. Setiap Muslim disarankan agar untuk perbanyak istighfar. Lantas waktu kapan afdholnya?
Dua Orang Warga Sulsel Tewas Tertembak di Kabupaten Puncak Jaya Papua, Keluarga Korban : Mereka Itu Tukang Ojek

Dua Orang Warga Sulsel Tewas Tertembak di Kabupaten Puncak Jaya Papua, Keluarga Korban : Mereka Itu Tukang Ojek

Dua orang warga Sulawesi Selatan yang merupakan tukang ojek, tewas tertembak oleh kelompok KKB diduga jaringan Kalenak Murib Cs di Kabupaten Puncak Jaya Papua.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Kiper Liga Yunani ini layak diberi kesempatan oleh Shin Tae-yong untuk mengisi pos penjaga gawang Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang ditinggal Maarten Paes
Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) jelaskan waktu terbaik untuk shalat hajat, tahajud dan amalan lain di waktu sepertiga malam terakhir.
Selengkapnya
Viral