Medan, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo menyumbang seekor sapi pada kurban Idul Adha Tahun 2023 untuk disembelih di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan.
Sapi yang akan di kurbankan Presiden Jokowi tersebut berjenis Lisomin dengan bobot 1 ton 20 kilogram dengan usia 3 tahun 8 bulan yang dibandrol sebesar Rp90 juta rupiah.
Sapi tersebut di beli dari seorang peternak bernama Rahmat di Desa Tandem Hilir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.
Pemilik sapi Rahmat merasa senang peliharaannya terpilih sebagai sapi kurban untuk orang nomor satu di Indonesia.
Namun dibalik rasa senang tersebut, Rahmad mengaku merasa sedih, karena sapi yang akan di kurbankan Presiden Jokowi tersebut merupakan sapi kesayangnya di peternakan tersebut.
"Senang lah sapi kita bisa untuk qurban bapak Presiden. Walaupun dari banyaknya sapi disini, ini lah sapi paling di sayang, jinak, nurut, cuman karena memang sudah waktunya di jual yah kita jual," kata Rahmat, Jumat (16/6/2023).
Dikatakan Rahmat, sapi miliknya tersebut hingga terpilih menjadi sapi kurban Presiden Jokowi, melewati proses yang cukup panjang.
"Kurang lebih 20 hari proses pemeriksaan sapi ini. Awalnya mereka cuman lihat-lihat sapi ini, lalu di timbang, udah itu uji lab. Uji labnya yang di periksa feses, air seni, lendir dan darah," ungkapnya.
Rahmat mengatakan sapi jenis Limosin tersebut sudah di rawat sejak kecil, yang mana sapi ini merupakan hasil ternaknya sendiri.
Namun untuk mendapatkan kriteria Sapi yang sangat bagus tersebut, Rahmat selalu memberikan pakan yang bernutrisi, dimana pakan tersebut di racik hingga memiliki asupan gizi yang sangat bagus untuk pertumbuhan sapi terbaik.
Setelah resmi sapi miliknya akan di kurbankan Presiden Jokowi, Rahmat mengatakan akan memberikan perawatan yang lebih dari pada sapi lainnya yang ada di perternakan tersebut.
Karena ia berniat untuk menambah bobot sapi tersebut, hingga nantinya di sembelih di Masjid Agung Kota Medan.
Perawatannya harus di spesialkan lah, kalau bisa jangan sampai kurus dan kalau bisa harus lebih bertambah lagi dari 1ton 20 kilogram tadi. Perkiraan harus tambah 10 kilogram lagi. Makanya nanti pengawasan untuk sapi ini akan lebih ketat lagi", ungkapnya.(mss/haa)
Load more