Mandailing Natal, tvOnenews.com - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara lakukan pemeriksaan sekitar 3000 hewan kurban se-Kabupaten Madina.
Hal tersebut untuk memastikan hewan kurban yang akan dipotong bebas penyakit dan cukup umur.
Hewan kurban yang sudah melewati pemeriksaan kesehatan serta kesempurnaan fisik dan umur, akan diberikan kalung berupa barcode.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madina, Siar Nasution, saat melakukan pengawasan hewan kurban di Madina menyebutkan barcode tersebut merupakan jaminan kepada konsumen bahwa hewan kurban sudah memenuhi syarat untuk kurban.
“Kita secara serentak menurunkan personel Dinas Pertanian untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, meliputi penyakit mulut dan kuku atau PMK, kesempurnaan fisik karena hewan qurban tidak boleh cacat serta pemeriksaan gigi yang menandakan umur hewan kurban, minimal dua tahun ditandai dengan bergantinya gigi sapi,” terang Siar Nasution.
Lebih lanjut, Siar Nasution menjelaskan, warga yang akan membeli hewan kurban hendaknya membeli hewan yang sudah dilabeli barcode tersebut untuk kepastian kesempurnaan hewan kurban.
“Nanti si pembeli cukup memindai barcode dengan androidnya, nanti akan keluar data hewan kurban tersebut, meliputi vaksin, umur, kesehatan serta ciri-ciri hewan qurban harus sesuai antara data dengan ciri hewan dikandang termasuk warnanya atau ada ciri khusus pasti datanya keluar," pungkas Kadis Pertanian Madina.
Berdasarkan data kebutuhan hewan kurban tahun lalu, Kabupaten Madina menyembelih sekitar 3259 ekor hewan qurban yang terdiri dari 2879 ekor sapi, 48 ekor kerbau dan 368 kambing dan domba.
Ketatnya pemeriksaan hewan kurban ini karena lebih dari 70% hewan kurban tersebut didatangkan dari luar daerah.
Meski harga hewan kurban mengalami kenaikan antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, diperkirakan kebutuhan hewan kurban di Madina akan tetap stabil karena masyarakat Madina memiliki tradisi melakukan pungutan tabungan kurban setiap minggu sejak tahun lalu. (rsr/nof)
Load more