Pali, tvOnenews.com - Warga Dusun II Desa Betung Selatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Pali, Sumsel, dihebohkan dengan kejadian keluarnya minyak dari 3 sumur warga. Kejadian ini telah menarik perhatian warga setempat yang sejak semalam berbondong-bondong datang ke lokasi untuk mengambil minyak tersebut.
Menurut laporan warga, air sumur tersebut tercemar oleh Pertalite. Tiga orang pemilik sumur dari Dusun II Desa Betung Selatan, yakni Sarnawi, Marsuki, dan Muhammad, mengalami kondisi ini.
Salah satu pemilik sumur, Sarnawi, mengatakan bahwa air sumur di belakang rumahnya mulai tercemar sejak 4 hari yang lalu. Namun, baru kemarin sore ia menyadari hal tersebut dan segera melapor kepada pihak berwenang.
"Saya baru menyadari bahwa air sumur di belakang rumah saya tercemar sejak kemarin sore. Baunya mirip Pertalite, dan warnanya hijau. Setelah melihat bahwa air sumur berwarna hijau seperti minyak Pertalite, saya melaporkan kejadian ini. Kami sudah mengalami air sumur berbau minyak selama empat hari, tapi baru kemarin malam kami menemukan minyaknya," ujar Sarnawi.
Kejadian serupa juga terjadi di sumur milik tetangga Sarnawi, Marsuki. Sumur Marsuki mungkin merupakan yang paling parah tercemar. Ketika air sumur diambil menggunakan ember, terlihat minyak yang mirip dengan BBM jenis Pertalite di permukaan air. Saat ini, sumur tersebut telah ditutup dengan terpal dan diberi garis Polisi.
"Air sumur yang tercemar seperti Pertalite berwarna hijau. Sejak semalam, banyak warga yang mengambilnya untuk diisikan ke tangki motor. Sekarang, sumur kami telah dipasangi garis Polisi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Marsuki.
Setelah menerima laporan tentang pencemaran sumur, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pali, Bahkrin, bersama dengan Tim Polres Pali dan PT Pertamina Adera Field, melakukan pengecekan ke lokasi untuk memastikan penyebab pencemaran tersebut. Ia juga menyatakan bahwa setelah melihat ke tiga sumur warga tersebut, memang benar bahwa air sumurnya tercemar minyak.
Load more