Pesawaran, tvOnenews.com - Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat, menggelar aksi demo di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pesawaran, Senin (26/6/2023), berlangsung ricuh.
Mereka menuntut, BPN mengukur ulang lahan HGU milik PTPN VII Usaha Way Berulu. Massa gabungan yang terdiri dari 13 desa Se - Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Lampung meminta kejelasan pihak BPN terkait lahan yang sudah dikuasai oleh PTPN 7 Way Berulu, Pesawaran.
Setibanya di lokasi, ribuan massa pun dihadang oleh petugas kepolisian. Namun, karena banyaknya jumlah massa yang akan masuk hingga terjadi aksi dorong mendorong antara massa dan petugas.
Karena, tak terbendung lagi massa pun akhirnya berhasil melewati barikade kepolisian dan terus memukul mundur polisi yang bertugas. Sesampai di depan pintu gerbang terlihat petugas kepolisian juga berjaga di depan pintu gerbang.
Massa pun terus melakukan orasi dengan berbagai macam tuntutan. Awalnya aksi berjalan kondusif. Namun, perlahan massa pun merangsak masuk dengan mendorong petugas yang berjaga hingga terjadi dorong mendorong yang mengakibatkan pagar besi nyaris ambruk.
Hal serupa terjadi, aksi dorong mendorong pun kembali terjadi saat massa akan menyegel kantor BPN. Massa berusaha merangsek masuk dengan mendorong petugas yang berjaga hingga terjadi keributan.
Mediasi Pun berjalan alot, perwakilan massa yang diundang masuk ke kantor BPN pun tidak membuahkan hasil tak seperti yang diharapkan.
Saprudin Tanjung, Koordinator Lapangan Aksi Demonstrasi mengatakan bahwa massa mempunyai harapan yang sama seperti dalam aksi yang pertama.
"Artinya, masyarakat sekarang sudah didukung oleh masyarakat adat. Ini gerakan masyarakat pesawaran. Kami hanya ingin ditunjukan sebenarnya mana kebenaran. Kami punya bukti bukti," kata Saprudin Tanjung, kepada tvOnenews.com, Rabu (27/6/2023).
Menurutnya, bahwa PTPN 7 menggarap lahan perkebunan tanpa surat. Silahkan, dari BPN, PTPN 7 ini memperlihatkan kepada kami mana suratnya, berapa luasnya. Sehingga, ini menjadi jelas. Tapi, selama dua tahun kami berjuang tidak satupun surat yang mereka berikan atau perlihatkan.
"Maka, perjuangan ini sampai ke titik ini, bahwa kita mau menutup akses jalannya ini karena kemarahan rakyat, protes rakyat, artinya ini akan terus berkelanjutan mungkin lebih besar massanya," jelasnya.
Nantinya bukan simbolis penutupannya, benar-benar ditutup karena kantor BPN tidak ada manfaatnya bagi masyarakat Pesawaran.
"Selanjutnya, kita akan menuju lokasi perkebunan tanpa surat. Akses jalan PTPN 7 kita akan tutup, mulai hari ini berhentikan produksi PTPN 7 Way Berulu, supaya warga masyarakat benar benar tau bahwa apa yang diperjuangkan adalah kebenaran," tandasnya. (puj/cai)
Load more