Pesawaran, tvOnenews.com - Tak puas hasil mediasi BPN, ribuan massa menutup dua akses jalan perkebunan PTPN 7 Way Berulu, Kabupaten Pesawaran dengan sabes dan portal. Saat melakukan aksi penutupan jalan, massa bentrok dengan petugas kepolisian di lokasi.
Pantauan tvOnenews.com dilokasi pertama penutupan akses jalan milik PTPN 7 Way Berulu berjalan lancar dan kondusif. Terlihat petugas kepolisian berjaga di lokasi akses perkebunan.
Massa menutup akses jalan perkebunan dengan menggunakan 1 mobil batu sabes kemudian memasang portal. Setelah selesai di titik pertama berjalan lancar massa pun menuju lokasi kedua akses PTPN 7.
Namun, di lokasi kedua massa yang akan menutup akses jalan dihalau oleh petugas kepolisian yang berjaga hingga terjadi aksi dorong mendorong dan terjadi bentrok. Massa tak terima bila aksi penutupan akses jalan perkebunan dihalang halangi oleh petugas kepolisian.
Pihak kepolisian berusaha mediasi massa agar tidak melakukan penutupan. Namun, massa tidak terima hingga terjadi bentrokan.
Massa pun berhasil memukul mundur petugas, kemudian mobil pengangkut batu sabes dicurahkan ke akses jalan perkebunan. Setelah itu, massa memasang portal agar produksi perkebunan sementara ditutup.
Fabian Jaya, Kepala Desa Taman Sari, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran Lampung menyampaikan bahwa sesuai plang yang dipasang oleh PTPN 7, tertulis bahwa tanah ini merupakan aset negara yang dikelola oleh PTPN 7 Way Berulu.
"Aset no berapa, yang namanya aset harus ada nomor. Kalau tidak ada nomor berarti bodong," kata Fabian Jaya.
Karena itu, maka selaku kepala Desa Tamansari memberitahukan kepada Bapak Ibu sekalian masyarakat, baik ahli waris maupun masyarakat.
"Bahwa saya nyatakan tanah Tanjung Kemala 2 untuk sementara waktu tidak boleh melakukan penyadapan karet," tegasnya.
Lanjutnya, jalan tersebut aksesnya akan ditutup dengan menggunakan sabes. Setelah itu, kata Fabian meminta kepada massa sekalian untuk setiap hari kontrol.
"Apabila ada yang bekerja, suruh keluar. Karena ini, aset Desa Tamansari. Jadi itu pengumuman dari saya pada hari ini. Saya mohon tetap kita satu komando jangan ada pohon-pohon yang dirusak karena pohonnya bukan punya kita. Tapi, kalau tanahnya milik kita," jelasnya. (puj/cai)
Load more