Bandar Lampung, tvOnenews.com - Panitia penyembelihan hewan kurban Musala Khairul Makmur di Perumahan Indah Sejahtera 2, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung menggunakan perangkat praktis untuk menyembelih hewan kurban.
Warga setempat menciptakan alat sederhana ini yang sangat aman, efektif dan efisien, dalam proses penyembelihan hewan kurban. Perangkat praktis untuk merebahkan sapi ini dibuat atas inisiatif panitia Idul Adha bersama warga.
Alat yang terbuat dari besi mirip kandang sapi ini terdiri dari rangkaian-rangkaian besi yang dibentuk menyerupai gerobak dengan panjang 2,5 meter dan lebar 1 meter.
Cara kerja alat ini cukup simpel. Sapi yang hendak disembelih dimasukkan ke dalam rangka besi tersebut, selanjutnya tali pada bagian kepala sapi ditempelkan pada besi di bagian samping, begitu juga dengan tubuh dan kedua kaki sapi. Diikat pada rangka besi di sebelah kiri sapi.
Setelah semua anggota tubuh sapi diikat, barulah rangka besi tersebut direbahkan bersama dengan tubuh sapi yang sudah diikat. Setelah disembelih tubuh sapi tinggal dipindahkan ke tempat pengulitan.
"Alat ini dilengkapi dengan roda di bagian samping. Ketika direbahkan, roda tersebut berada di posisi bawah sehingga bisa digunakan untuk memindahkan sapi ke lokasi yang diinginkan," kata Anton Sugiyopranoto, Ketua Panitia Kurban RT11 Sukarame, Kamis (29/6/2023).
Ia menambahkan, alat ini terbukti aman bagi petugas penyembelihan hewan kurban. Saat direbahkan, sapi yang akan disembelih tidak berontak karena diperlakukan tidak dengan kasar. Tak jarang, saat dijerat sapinya mendadak berontak dan membahayakan.
"Seperti yang kita lihat selama ini, untuk melumpuhkan seekor sapi yang akan disembelih butuh tenaga ekstra. Apalagi kalau sapinya besar, butuh tenaga berlipat untuk menjerat kaki sapi," bebernya.
Selain cukup ampuh untuk menjinakkan sapi, lanjut Anton, alat perebah sapi ini juga dipastikan sangat aman, efektif dan efisien digunakan untuk menyembelih hewan kurban Idul Adha.
"Dari memasukkan hewan hingga ke pemotongan, satu ekor hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit jauh lebih singkat daripada dengan manual jagal," ungkap Anton.
Untuk membuat alat sederhana ini, hanya menghabiskan uang Rp4 juta yang dibiayai oleh pengurus Musala Khairul Makmur. (puj/haa)
Load more